Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Tabrak Bus Sugeng Rahayu, Bahaya dari Belakang Memang Sulit Diprediksi

Kompas.com - 18/10/2021, 18:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan yang melibatkan bus Sugeng Rahayu kembali terjadi di Jalang Ngawi Maospati belum lama ini. Bus Sugeng Rahayu tampak gagal mengerem, sehingga menabrak motor dan bus yang sedang diam.

Motor yang posisinya tepat di belakang bus yang diam harus terhimpit. Pada unggahan dashcam owners Indonesia di Instagram pun terlihat motor sudah remuk, korban selamat pun dibawa ke rumah sakit terdekat.

Jika dilihat dari kejadian seperti ini, bahaya dari belakang memang tidak bisa diduga. Namun ada beberapa cara untuk meminimalisir cedera yang dialami pengendara motor.

Baca juga: Mobil Listrik Jangan Sampai Jadi Timbunan yang Tidak Terpakai

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

“Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan perlengkapan berkendara yang aman. Tidak ada cara yang aman untuk menghindari kecelakaan yang datangnya tiba-tiba dari belakang,” ucap Agus Sani, head of Safety Riding Promotion Wahana kepada Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Selain itu, pengendara motor sebaiknya selalu waspada pada area lingkungan berkendara. Jadi pengendara bisa dengan cepat menghindar jika ada potensi bahaya yang datang tiba-tiba.

“Caranya bisa dengan memerhatikan kaca spion untuk melihat area belakang saat kendaraan berhenti. Lihat juga lingkungan berkendara agar pandangan jadi luas,” ucapnya.

Baca juga: Alasan Mitsubishi L300 Selalu Jadi Pilihan Pebisnis di Indonesia

Jika lewat spion terlihat bus yang datang dengan kecepatan tinggi, segera tinggalkan motor dan lari ke tempat yang aman. Mengingat nyawa lebih penting daripada sekadar menyelamatkan harta benda.

“Jadi lebih baik motor kita hancur tertabrak daripada nyawa kita dalam bahaya,” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau