Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sugeng Rahayu Kecelakaan Lagi, Sopir Ngantuk hingga Bus Tabrak Truk

Kompas.com - 24/09/2021, 13:30 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi lagi kecelakaan lalu lintas oleh bus milik perusahaan otobus (PO) Sugeng Rahayu di Jalan Wates-Purworejo, Kalurahan Sindutan, Kapanewon Temon, Kulon Progo pada Jumat (24/9/2021) pukul 03.20 WIB.

Melansir Kompas.com, bus melaju kencang dari arah timur. Ketika melintas di lokasi tersebut, tiba-tiba bus menabrak pantat truk kontainer yang sedang terparkir. Akibat kecelakaan tersebut, kondektur dan seorang penumpang meninggal dunia.

Dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena sopir mengantuk sebab mengemudi pada dini hari.

Kondisi menahan kantuk dan melaju dengan kecepatan tinggi, ada jeda waktu sepersekian detik bagi si sopir untuk tidak menyadari bahwa ada truk yang terparkir.

Baca juga: Impresi Bertemu Langsung dengan All New Honda BR-V

Sepanjang tahun 2021 ini, sudah beberapa kali bus milik PO Sugeng Rahayu mengalami kecelakaan. Diketahui kalau PO ini memiliki jadwal yang padat. Selisih keberangkatan antar bus hanya berselang 5-15 menit.

Kecelakaan maut di Jalan Wates-Purworejo tepatnya di kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pukul 03.20 WIB antara Bus Sugeng Rahayu Jurusan Surabaya-Bandung dengan truk kontainer. Dua tewas dan tiga luka ringan maupun serius dalam kecelakaan ini.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Kecelakaan maut di Jalan Wates-Purworejo tepatnya di kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pukul 03.20 WIB antara Bus Sugeng Rahayu Jurusan Surabaya-Bandung dengan truk kontainer. Dua tewas dan tiga luka ringan maupun serius dalam kecelakaan ini.

Bus PO Sugeng Rahayu juga terkenal akan kecepatannya. Perilaku berkendara dari si sopir turut mempengaruhi terjadinya kecelakaan.

Belum lagi ditambah kurangnya jam istirahat bagi tiap sopir sehingga mudah kehilangan konsentrasi dan kewaspadaan ketika di jalan.

Membahas mengenai mengemudi sambil menahan kantuk, telah disebutkan pada artikel sebelumnya bahwa menahan kantuk saat tengah mengemudi sama bahayanya dengan mengemudi sambil mabuk.

Baca juga: Membandingkan Mesin dan Dimensi Honda BR-V Terbaru dengan Model Lama

Contoh nyata bahayanya telah terbukti pada kecelakaan tersebut. Akibat mengantuk, respon otak bakal melambat. Kemampuan indera untuk menangkap informasi dan kemampuan reflek juga terhambat.

“Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal. Kalau memang dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman,” ujar Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) beberapa waktu lalu.

Tidak ada trik ataupun obat khusus untuk menahan kantuk bagi pengemudi. Oleh sebab itu, solusi satu-satunya adalah beristirahat. Sebab tubuh manusia tidak diciptakan untuk bekerja terus-menerus tanpa jeda rehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau