JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai bagian dari industri otomotif nasional, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) turut berpartisipasi aktif menjembatani pengembangan potensi SDM nasional, guna membentuk sebuah ekosistem, manajemen riset, pengembangan inovasi dan teknologi dalam kurikulum pendidikan di Tanah Air.
Untuk itu TMMIN berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan Penandatanganan MoU Kerjasama Pengembangan Program ‘Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri’ yang terdiri dari Tri Dharma Pendidikan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Kontribusi Sosial.
Penandatangan kerjasama ini diharapkan dapat menguatkan kontribusi Perguruan Tinggi sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi. Khususnya di Era Disrupsi dan Hiperkompetesi agar tidak tertinggal dengan perubahan dunia pendidikan yang begitu dinamis.
Baca juga: Mulai Sering Hujan, Jangan Sepelekan Jalan Basah Saat Mengemudi
“Sinergi Elemen Pendidikan dan Pelaku Industri melalui Program Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri ini harapannya dapat mendukung Transformasi Perguruan Tinggi untuk mencetak lebih banyak lulusan ahli yang cepat beradaptasi dan inovatif dalam menghadapi Kompetisi Era Industri 4.0, ‘Green Economy’, hingga Elektrifikasi yang menjadi tantangan di masa depan,” ujar Warih Andang Tjahjono Presiden Direktur TMMIN, Jumat (10/9/2021).
Fokus kerjasama ini terletak pada aspek ‘People Development’, di mana industri hadir untuk meningkatkan kapabilitas dan kualitas mahasiswa melalui eskalasi kurikulum pendidikan tinggi serta memberikan kesempatan magang di lini produksi maupun bidang yang sesuai.
Hal ini sebagai upaya memberikan pengalaman kerja memperkaya wawasan praktikum yang saat ini menjadi prasyarat mutlak kebutuhan industri.
Transfer ilmu pengetahuan juga diberikan melalui pelatihan industri dan pemaparan wawasan otomotif terkini melalui Toyota Manufacturing Concept yaitu safety, environment, technology serta manajemen industri.
Selaras dengan arahan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk mempersiapkan SDM berdaya saing nasional, terobosan skema pembelajaran di UNDIP sebagai salah satu Pendidikan Tinggi dikembangan dengan metode ‘Kampus Merdeka’.
Metode ini menerapkan kebijakan Merdeka Belajar yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan pengalaman lapangan untuk berkarir di masa yang akan datang.
Baca juga: Kementerian ESDM Sebar 240 Fasilitas Pengisian Daya Kendaraan Listrik
Pada tahun 2030, Indonesia diperkirakan akan menghadapi kondisi tingginya permintaan dunia kerja namun ketersediaan SDM mumpuni jumlahnya tidak dapat memenuhi.
Potensi ekonomi yang begitu besar harus diimbangi dengan SDM terampil dan berpengetahuan serta tanggap dengan teknologi dan digitalisasi.
Bob Azam, Direktur Corporate Affairs TMMIN mengatakan, selain syarat nilai prestasi akademik di atas rata-rata, industri juga membutuhkan terobosan dan inovasi dari SDM, khususnya bagi kaum muda agar dapat bersaing ke depan, khususnya dalam dunia kerja.
“Kami mengharapkan kerja sama industri dan akademia dalam ‘people development’ menghadirkan SDM industri yang mumpuni yang mampu mendukung industri Indonesia menjadi lebih efisien dan kompetitif,” ucap Bob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.