JAKARTA, KOMPAS.com - Pada November 2021, Indonesia akan menjadi tuan rumah World Superbike (WorldSBK). Momen ini akan menjadi sangat spesial. Sebab, ini pertama kalinya Indonesia menggelar WorldSBK dan akan menjadi seri pamungkas.
Namun, pamor WorldSBK di Indonesia tidak sebesar MotoGP. Sebab, tidak ditayangkan di stasiun TV nasional. Sehingga, tak sedikit yang asing dengan ajang balap ini.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Disebut Sudah Bisa Gelar MotoGP dan WorldSBK
Agar tidak bingung saat menontonnya di Sirkuit Mandalika, Lombok, sebaiknya ketahui dulu aturan main dari WorldSBK.
Tak jauh berbeda dengan MotoGP, pada WorldSBK juga menghadirkan tiga kelas. Sebagai kelas utama adalah WorldSBK, lalu World Supersport (WorldSSP) jadi kelas menengah, dan World Supersport 300 (WorldSSP300) jadi kelas pendukung.
WorldSSP300 tidak digelar setiap saat. Berbeda dengan WorldSBK dan WorldSSP yang selalu digelar bersamaan sesuai kalender yang telah ditetapkan.
Baca juga: WorldSBK Digelar November 2021, Kapan Sirkuit Mandalika Rampung?
Pada ajang balap ini, semuanya menggunakan motor sport produksi massal. Tapi, ada beberapa aturan dan pembatasan yang ditetapkan.
WorldSSP300
WorldSSP300 menggunakan motor balap yang tidak terpaku dengan kapasitas mesin 300 cc. Maka itu, berat minimum dan putaran mesin tiap motor dapat berbeda.
Ada empat motor yang digunakan pada WorldSSP300, yakni KTM RC 390 R, Yamaha YZF-R3, Kawasaki Ninja 400, dan Honda CBR500R.
- KTM RC 390 R, 1-silinder, berat minimum 136 kg, dan putaran mesin dibatasi 10.450 rpm.
- Yamaha YZF-R3, 2-silinder, berat minimum 140 kg, dan putaran mesin dibatasi 13.100 rpm.
- Kawasaki Ninja 400, 2-silinder, berat minimum 150 kg, dan putaran mesin dibatasi 10.850 rpm.
- Honda CBR500R, 2-silinder, berat minimum 143 kg, dan putaran mesin dibatasi 11.200 rpm.
Ajang balap ini pertama kali diperkenalkan pada 2017 lalu. Pebalap muda kebanggaan Indonesia, Galang Hendra Pratama, yang merupakan didikan Yamaha Indonesia ikut berkompetisi di ajang ini.
WorldSSP