Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah Jalur Jangan Sembarang, Serempetan Kendaraan Pasti Kejadian

Kompas.com - 01/09/2021, 07:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu etika yang harus diperhatikan dalam berkendara adalah wajib memberi tanda sebelum mau pindah lajur. Setelah itu pengemudi wajib memperhatikan kondisi sekitar, jika belum aman atau ada kendaraan lain, maka belum boleh melakukan.

Praktik ini sejatinya wajar bagi setiap pengendara di jalan, tapi masih ada saja yang abai.

Jangan sampai kejadiannya seperti video yang diunggah oleh akun instagram @dashcam_owners_indonesia. Dalam video tersebut terlihat sebuah mobil putih yang melakukan manuver secara mendadak dari lajur kanan.

Pergerakan itu tidak terlihat oleh pengendara motor yang berada di lajur tengah. Akibatnya, terjadi senggolan hingga pengendara motor tersebut jatuh ke aspal.

Baca juga: Mengapa Masih Ada Pengendara Motor yang Melebar Saat Putar Balik?

Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, masih banyak pengendara yang tidak paham akan kondisi lalu lintas dan jalan. Mereka menyalakan lampu sein dan manuver dalam waktu yang dekat.

“Aturan yang benar adalah menyalakan sein 25 meter sampai 50 meter, tergantung dengan persimpangan yang terdekat. Sehingga dari jarak yang jauh pengemudi di belakang kita tahu bahwa kita akan berpindah jalur,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

Sony juga kembali mengingatkan bagaimana cara berbelok atau berpindah lajur dengan aman.

“Ketika ingin berbelok hal pertama harus dilakukan adalah cek area belakang, aman atau tidak. Bukan hanya melihat dari spion, tetapi juga kepala harus menoleh, untuk memastikan keadaan benar-benar aman. Selanjutnya, baru menyalakan lampu sein,” ucapnya.

Menurut Sony, ketika pengemudi menyalakan lampu sein untuk berbelok, artinya sedang meminta izin kepada pengendara lainnya. Setelah itu, tunggu terlebih dahulu, diberi jalan atau tidak.

“Kebiasaan orang Indonesia rata-rata melakukan pergerakan terlebih dahulu, kasih lampu sein urusan belakangan,” kata Sony.

Baca juga: Pahami Manfaat Tune Up untuk Mesin Mobil

Terakhir, Sony mengingatkan ketika manuver sebaiknya dilakukan secara halus dan tetap memperhatikan keadaan sekitar.

“Jika dirasa sudah aman, baru lakukan pergerakan (berbelok atau pindah lajur). Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau