Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menepi Terlalu ke Pinggir, Ambulans Terperosok ke Jurang

Kompas.com - 11/08/2021, 08:22 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tunggal ambulans terperosok ke dalam jurang sedalam lima meter di daerah Bungbulang, Garut, Jawa Barat, Senin (9/8/2021).

Kejadian tersebut bermula saat sopir ambulans menepikan kendaraannya untuk mengambil air minum kemasan yang terjatuh. Nahas, mobil ambulans tersebut menepi terlalu pinggir hingga terperosok ke jurang. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kecelakaan tersebut.

Menanggapi peristiwa tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyarankan kepada para pengemudi untuk lebih cermat dalam memilih lokasi menepi.

Baca juga: Honda Luncurkan Skuter Listrik U-Go, Harga Rp 16 Jutaan

"Ini kelebihannya pengemudi kita, ada ruang sedikit di pinggir jalan dijadikan tempat parkir. Padahal tidak boleh sembarangan asal berhenti," kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (10/8/2021).

Ia menyebutkan ada aspek keamanan yang harus terpenuhi saat memilih lokasi untuk menepikan kendaraan. Lokasi tersebut harus memenuhi standar seperti permukaan lahan yang rata dan keras agar kendaraan bisa stabil.

Selain itu, harus diperhatikan rambu jalan yang terpasang. Pengemudi wajib memahami lokasi aman untuk menepi berdasarkan rambu-rambu yang ada. Jika standar tersebut tidak terpenuhi, maka tidak disarankan untuk menepi.

Baca juga: 6 Motor Honda yang Bertatih-tatih karena Penjualan Lesu

Oleh karena itu, Sony menyarankan jika memang sudah merasakan dahaga dan butuh air minum, tahan sebentar hingga menemukan lokasi menepi yang benar-benar aman.

Pada kesempatan yang berbeda, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan juga menyarankan untuk berhati-hati dalam menepikan kendaraan.

Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.

Cermati juga posisi mobil yang dikemudikan dengan menggunakan patokan titik tengah dashboard dan kedua spion. Ini dilakukan agar posisi mobil tidak terlalu ke pinggir maupun ke tengah.

Baca juga: Fortuner GR Sport Meluncur, Harga Sekennya Mulai Rp 100 Jutaan

Namun, Marcell mengapresiasi sikap sopir ambulans tersebut yang berhenti dan menepi untuk mengambil air minum, tidak memaksakan mengambil minum sambil tetap melanjutkan mengemudi.

"Betul wajib berhenti. Karena distraksi atau saat pengemudi tidak fokus ke jalan maka banyak informasi yang hilang dari pemantauan si pengemudi," katanya menjelaskan.

Misalkan pengemudi mengambil botol minumnya selama 3 detik, maka pandangan akan tidak penuh fokus ke jalan selama 3 detik tersebut. Jika mobil melaju dengan kecepatan 50 kpj, maka pengemudi tidak melihat situasi di jalan sepanjang 42 meter di depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau