JAKARTA, KOMPAS.com - Mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah melalukan beberapa upaya pengembangan dalam hal kesiapan infrastruktur.
Salah satunya menyangkut fasilitas pengisian daya atau Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Bsaterai Kendaraan Listrik (SPBKLU).
Kondisi tersebut dilakukan sebagi langkap perkembangan kendaraan listrik di Indonesia yang berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meningkat sampai 77,5 persen pada 2050 dibandingkan 2019.
Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) BPPT Eniya Listiani Dewi mengatakan, ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang terdiri dari cahrging station, sumber energi, baterai, komponen, stasiun pengisian, serta teknologi informasi akan menciptakan pasar lokal KBLBB.
Baca juga: Pindad MV2 4x4 Dijual Umum, Berapa Harga dan Siapa Targetnya ?
Karena itu, Indonesia memerlukan kesiapan dalam hal industri komponen tersebut, ketersedian baterai berkualitas tinggi, dukungan fiskal dan insentif, regulasi yang memudahkan kendaran beroperasi, serta komunitas KBLBB.
"BPPT telah berperan dan ikut serta dalam jejaring ekosistem dengan melakukan litbang jirap KBLBB dengan fokus pada carging station, motor proposi, baterai, layanan kaji terap, dan pengembangan TKDN," kata Eniya dalam peluncuran virtual SPKLU BPPT dan Pertamina, Kamis (5/8/2021).
Dalam hal pengisian daya, BPPT telah membuka kerja sama dengan beragam pihak. Menurut Eniya, BPPT tahun ini fokus dalam hal pengembagan prototipe fast charging station untuk motor listrik yang dinamakan Sonik R2 yang memiliki kemampuan pengisian daya dua unit motor sekaligus.
Perangkat pengisian daya Sonik R2 sendiri saat ini juga sudah dihilirasisi melalui PT Wijaya Karya Manuafaktur (WIMA) dan Wiksa Daya Pratama (WDP).
Baca juga: Pabrik Baterai Ada di Indonesia, Harga Kendaraan Listrik Bisa Turun Signifikan
Sementara untuk mobil, perangkan charging station tersebut dinamakan dengan Sonik AC berdaya 22 kW dengan arus bolak-balik yang saat ini sedang dihilirasi ke PT LEN Industri di Bandung, Jawa Barat.
"Untuk prototipe rapit charging station kendaraan roda empat dengan arus DC atau searah kami namakan Sonik DC berdaya 50 kW. Selain itu juga BPPT melakukan pengembangan aplikasi manajemen sistem bernama Sonik TRL7 berbasis web dan serta iOS dan android," kata Eniya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.