Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT Kebut Pengembangan SPKLU Fast Charging Motor dan Mobil

Kompas.com - 05/08/2021, 13:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah melalukan beberapa upaya pengembangan dalam hal kesiapan infrastruktur.

Salah satunya menyangkut fasilitas pengisian daya atau Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Bsaterai Kendaraan Listrik (SPBKLU).

Kondisi tersebut dilakukan sebagi langkap perkembangan kendaraan listrik di Indonesia yang berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meningkat sampai 77,5 persen pada 2050 dibandingkan 2019.

Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) BPPT Eniya Listiani Dewi mengatakan, ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang terdiri dari cahrging station, sumber energi, baterai, komponen, stasiun pengisian, serta teknologi informasi akan menciptakan pasar lokal KBLBB.

Baca juga: Pindad MV2 4x4 Dijual Umum, Berapa Harga dan Siapa Targetnya ?

Pengembangan SPKLU BPPTTangkapan layar peluncuran SPKLU BPPT-PERTAMINA Pengembangan SPKLU BPPT

Karena itu, Indonesia memerlukan kesiapan dalam hal industri komponen tersebut, ketersedian baterai berkualitas tinggi, dukungan fiskal dan insentif, regulasi yang memudahkan kendaran beroperasi, serta komunitas KBLBB.

"BPPT telah berperan dan ikut serta dalam jejaring ekosistem dengan melakukan litbang jirap KBLBB dengan fokus pada carging station, motor proposi, baterai, layanan kaji terap, dan pengembangan TKDN," kata Eniya dalam peluncuran virtual SPKLU BPPT dan Pertamina, Kamis (5/8/2021).

Dalam hal pengisian daya, BPPT telah membuka kerja sama dengan beragam pihak. Menurut Eniya, BPPT tahun ini fokus dalam hal pengembagan prototipe fast charging station untuk motor listrik yang dinamakan Sonik R2 yang memiliki kemampuan pengisian daya dua unit motor sekaligus.

Pengembangan SPKLU BPPTTangkapan layar peluncuran SPKLU BPPT-PERTAMINA Pengembangan SPKLU BPPT

Perangkat pengisian daya Sonik R2 sendiri saat ini juga sudah dihilirasisi melalui PT Wijaya Karya Manuafaktur (WIMA) dan Wiksa Daya Pratama (WDP).

Baca juga: Pabrik Baterai Ada di Indonesia, Harga Kendaraan Listrik Bisa Turun Signifikan

Sementara untuk mobil, perangkan charging station tersebut dinamakan dengan Sonik AC berdaya 22 kW dengan arus bolak-balik yang saat ini sedang dihilirasi ke PT LEN Industri di Bandung, Jawa Barat.

Peluncuran SPKLU BPPT dan PertaminaTangkapan layar peluncuran SPKLU BPPT-PERTAMINA Peluncuran SPKLU BPPT dan Pertamina

"Untuk prototipe rapit charging station kendaraan roda empat dengan arus DC atau searah kami namakan Sonik DC berdaya 50 kW. Selain itu juga BPPT melakukan pengembangan aplikasi manajemen sistem bernama Sonik TRL7 berbasis web dan serta iOS dan android," kata Eniya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau