Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sumatera Bawa Barang di Atap, Apakah Bisa Merusak Bodi?

Kompas.com - 28/06/2021, 15:44 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu hal yang menjadi ciri dari bus AKAP di Sumatera adalah sering membawa barang di atapnya. Memang bus AKAP di Sumatera selain mengangkut penumpang, bus juga digunakan untuk mengantar paket.

Jadi sering terlihat ketika di agen bus Sumatera, ada tangga yang tinggi agar orang bisa naik dan mengikat barang di atap. Setelah diikat, barang tadi ditutup dengan terpal agar tidak basah ketika terkena hujan.

Lalu, tata cara menyimpan barang di atap bus apakah bisa merusak bodi bus, terutama bagian atap?

Baca juga: Bodi Monokok Buatan Adiputro Sudah Hadir Sejak 90-an

Bus AKAP Sumatragramho Bus AKAP Sumatra

Sales Staff karoseri Tentrem Dimas Raditya mengatakan, sebenarnya konstruksi bodi bus buatan karoseri sudah kuat. Namun bisa juga ditambah rangka lagi untuk menyimpan barang di atap, seperti bus ALS yang pernah dibuat karoseri Tentrem.

“Kalau di tempat barang yang di atap itu ada rangkanya juga, jadi enggak langsung kena bodi atap,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Begitu juga yang dikatakan Export Manager karoseri Laksana Werry Yulianto. Kalau sekadar tas atau barang yang ringan, tidak menjadi masalah. Namun kalau buat besi yang berat, tentu bisa jadi masalah.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2021, Quartararo Makin Jauh

Bus AKAP PO ALSKaroseri Laksana Bus AKAP PO ALS

“Rangka atap kami sebenarnya sudah didesain untuk kuat terhadap beban. Namun dari karoseri memang tidak disarankan untuk membawa beban berlebih di atap karena berefek pada stabilitas dan keselamatan,” kata Werry.

Werry menjelaskan, bus dibuat dengan perhitungan yang matang, tidak sembarangan desain. Bus juga memiliki center of gravity, jika ditambah beban di atap, bus malah semakin mudah terguling.

“Ketika ditaruh beban berlebih di atap, center of gravity akan lebih ke atas dan menyebabkan roll. Selain itu juga kalau terlalu tinggi, bisa tersangkut,” ucap Werry.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com