Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan, Ini Penyebab Power Steering Mobil Cepat Rusak

Kompas.com - 23/06/2021, 19:11 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

"Adanya power steering meringankan beban gaya ketika mobil menikung, putar balik, atau saat parkir, bahkan bisa dilakukan dengan satu tangan. Artinya tidak berat," kata dia.

Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan kecanggihan dari kendaraan, menurut Suparna, fitur power steering pada mobil modern belakang ini juga ikut berevolusi.

Banyak dari pabrikan dunia yang menambahkan power steering dengan ragam teknologi baru. Dengan demikian, fungsi dari power steering pun meningkat.

Sampai saat ini setidaknya ada tiga jenis power steering, yakni hidrolik power steering, electronic power steering atau EPS, dan hydro-electric power steering. Dari ketiganya, untuk Indonesia paling banyak hidrolik dan elektrik.

Secara garis besar, power steering hidrolik bekerja menggunakan sebuah tekanan hidrolik yang dihasilkan dari pompa yang digerakan crankshaft melalui drive belt.

"Jadi pada sistem ini terdapat reservoir tank, vane pump untuk fluida, control vale, steering hose, steering gear, oil power steering. Karena ada tekanan oli, maka membuat putaran kemudi mobil jadi lebih ringan," ujar Suparna.

Sementara untuk EPS, merupakan jenis power steering yang paling populer saat ini, bahkan digadang-gadang menjadi pengganti dari model hidrolik.

Meski secara fungsi sama, tapi ada perbedaan konstruksi yang cukup besar. Paling utama dari susunan perangkat atau komponen yang digunakan.

Menurut Suparna sistem EPS sudah mengaplikasi motor listrik guna menggerakkan batang setir sesuai sudut putar dan kecepatan mobil.

EPS bekerja dari arus listrik baterai yang berguna memutar motornya, tidak seperti hidrolik yang pakai belt untuk menggerakkan pompa.

"EPS ini banyak diaplikasi mobil modern karena lebih advance dan minim perawatan atau pergantian komponen. Tapi tetap perlu pengecekan untuk memastikan fungsinya tetap bekerja," kata Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com