JAKARTA, KOMPAS.com - Video kecelakaan bereda di media sosial. Memperlihatkan seorang pengendara sepeda motor yang menabrak bagian belakang mobil saat sedang ngebut.
Dari video yang diunggah Dashcam Owners Indonesia, pengendara tersebut ngebut dari arah belakang dan tidak melihat ada mobil yang sedang berjalan pelan di depannya.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Murah Pertengahan 2021, Brio Satya Naik Tipis
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengingatkan pentingnya sikap defensif dalam berkendara. Termasuk antisipasi kemungkinan terburuk di kondisi lalu lintas.
“Banyak kecelakaan yang terjadi diawali dari pandangan mata. Misal kita melihat lintasan kosong, pasti kita mengira itu aman. Pengendara tidak pernah mengantisipasi kemungkinan terburuk,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Saat berkendara, pemotor mesti menilai apakah ada halangan di depan yang kemungkinan dapat menyebabkan kecelakaan.
Jusri mengatakan, pengendara mesti memerhatikan juga sudut pandang yang luas sehingga sehingga dapat melakukan manuver tanpa terhalang apapun.
“Selalu menyediakan ruang untuk menghindar. Sehingga pengendara siap dengan segala kemungkinan,” ucap Jusri.
Selain itu kemampuan teknis pemotor juga mesti mumpuni. Sebab membawa motor di jalan raya tidak hanya soal putar gas saja tapi juga teknik pengereman yang benar.
Baca juga: Polisi Kaji Aturan Tilang Sepeda, KTP atau Sepeda Pemilik Bisa Disita
Beredar sebuah video yang berisi seorang pesepeda ditabrak motor di sebuah jalan raya di grup percakapan Whatsapp.
Ludhy Kusuma, Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM), mengatakan, banyak yang belum mengetahui bagaimana teknik pengereman yang efektif dan maksimal.
"Kadang pengendara motor di saat menemukan potensi bahaya mendadak langsung menggunakan rem dalam kecepatan tinggi, karena biasanya mereka panik dan itu berpotensi memunculkan bahaya atau kecelakaan," ujar Ludhy.
Ludhy mengingatkan, posisi jari tangan juga wajib diperhatikan. Tidak semua jari bisa menggenggam tuas rem, karena ini menyangkut situasi dan kondisi.
"Saat pengereman darurat, butuh pengereman yang maksimal dan itu lebih efektif apabila kita menggunakan empat jari sekaligus agar titik berhentinya lebih dekat dan maksimal," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.