Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kebiasaan yang Bikin Motor Cepat Rusak

Kompas.com - 28/05/2021, 06:39 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini sepeda motor kerap menjadi pilihan terbaik masyarakat untuk menemani mobilitasnya sehari-hari karena dapat menembus kemacetan.

Oleh sebab itu, perawatan secara berkala menjadi hal yang penting demi menjaga perfomanya.

Ada beberapa kebiasaan sepele yang bisa membuat motor cepat rusak jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere Ribut Wahyudi mengatakan, setidaknya ada empat kebiasaan buruk pemotor yang bisa membuat kendaraannya cepat rusak.

Baca juga: 2 Jagoan Marc Marquez buat Jadi Juara Dunia MotoGP 2021

Ganti Oli MotorFoto: Rideapart Ganti Oli Motor

1. Telat ganti oli

Melakukan servis berkala termasuk ganti oli yang sudah menurun kualitasnya, sudah menjadi kewajiban para pemilik kendaraan. Sesuai anjuran pabrikan, ganti oli dilakukan setiap kelipatan 3000 km atau 4000 km.

“Bila telat atau bahkan abai, bagian dalam mesin bisa cepat overheat, kinerja mesin menjadi tidak optimal, dan bisa berpengaruh juga kepada konsumsi bahan bakar, karena gesekan antar komponen semakin besar,” ujar Ribut kepada Kompas.com, Kamis (27/5/2021).

Ilustrasi penjual bensin eceran. KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Ilustrasi penjual bensin eceran.

2. Menggunakan bensin eceran

Tidak sedikit pemotor yang membeli bensin eceran dengan alasan darurat atau lebih murah dan cepat. Padahal banyak hal negatif yang bisa berdampak pada sepeda motor.

“Pengemudi tidak pernah tahu kandungan apa yang terdapat pada bensin tersebut, apakah dicampur atau tidak. Terparahanya, mesin motor bisa rusak dan menimbulkan korosi,” ucap Ribut.

3. Mematikan mesin motor saat kondisi putaran mesin tinggi

Hal ini secara tidak sadar sering dilakukan pemilik motor, yaitu mematikan mesin ketika sepeda motor dalam kondisi putaran mesin tinggi. Mematikan langsung membuat mesin tak mendapat suplai oli yang maksimal.

“Saat mesin dimatikan secara mendadak, pergerakan kruk as juga akan berhenti dan sangat riskan untuk proses suplai oli. Biasanya pakai side stand atau saklar cut engine off,” kata Ribut.

Baca juga: Diler Mobil Bekas Digital, Showroom Tradisional Sentuhan Digital

Toko onderdil khusus Nissan di Pusat Perdagangan Variasi dan Onderdil Mobil di dekat Gaplek, Ciputat, Tangerang Selatan,, Ando Motor, menyediakan berbagai macam suku cadang buat model baru dan lawas.Febri Ardani/KompasOtomotif Toko onderdil khusus Nissan di Pusat Perdagangan Variasi dan Onderdil Mobil di dekat Gaplek, Ciputat, Tangerang Selatan,, Ando Motor, menyediakan berbagai macam suku cadang buat model baru dan lawas.

4. Menggunakan suku cadang palsu

Salah satu alasan pemilik kendaraan menggunakan komponen palsu atau KW adalah karena perbandingan harga yang cukup besar. Selain durabilitasnya tidak sebagus produk original, sparepart palsu ternyata bisa berdampak negatif pada sepeda motor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau