Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Mobil Matik, Wajib Didampingi Orang yang Ahli

Kompas.com - 21/05/2021, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil dengan transmisi otomatis memang kerap dijadikan pilihan sebagai mobil pertama. Hal ini dikarenakan pengoperasiannya yang dianggap lebih mudah daripada mengemudikan mobil manual.

Namun, hal ini sering membuat seseorang gegabah, belajar mengemudi mobil matik dengan otodidak. Sehingga pengetahuan akan kendaraan dan cara mengemudi jadi tidak maksimal, sehingga bisa terjadi kecelakaan.

Beruntung jika hanya mengalami kecelakaan kecil atau cuma goresan di bagian bodi. Jangan sampai karena kurangnya pengetahuan, pengemudi mobil matik terlibat kecelakaan parah hingga kehilangan nyawa.

Baca juga: Selain Toyota, Pindad Sediakan Maung Versi Sipil Bermesin Isuzu

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.iStock/Kwangmoozaa Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ketika berfikir mobil sebagai kebutuhan, artinya juga harus diikuti dengan pengetahuan soal operasioalnya, perawatannya, kemampuannya, merknya sampai dengan keamanannya.

"Tanpa dibarengi pengetahuan tersebut, maka siap-siap tinggal menghitung hari menghadapi kecelakaan. Bagus kalau cuma property damage, syukur tidak melibatkan nyawa orang lain," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sony mengingatkan, baik transmisi manual atau otomatis, beli dan memiliki mobil ini harus paham keselamatan. Maka saat mobil dijalankan oleh yang belum ahli, sebaiknya dilakukan pendampingan.

Baca juga: Kebiasaan Pengendara Skutik yang Bikin CVT dan V-Belt Cepat Rusak

"Selain dilakukan pendampingan oleh orang yang ahli, belajar di area tertutup dahulu sampai benar-benar mahir. Jangan berpikir pamer atau gengsi yang bisa berujung petaka," kata Sony.

Selain itu, jika belajar sendiri, selain bisa merusak mobilnya, dikhawatirkan ketika sudah mahir malah menjadi pengemudi yang agresif. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang keselamatan di jalan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com