Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Gempa di Nias Barat, Lakukan Ini Saat Sedang Berkendara

Kompas.com - 15/05/2021, 15:22 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Telah terjadi rangkaian gempa pasca gempa utama yang melanda Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, pada Jumat (14/5/2021). Total terjadi 39 gempa susulan hingga Sabtu (15/5/2021) pagi.

Dengan banyaknya gempa susulan yang terjadi, tentu masyarakat harus tetap waspada termasuk orang-orang yang tengah berkendara.

Lantas apa yang harus dilakukan bagi para pengendara sepeda motor saat terjadi gempa agar tetap aman?

Baca juga: Kesalahan Klasik Pemilik Motor Injeksi Saat Menghidupkan Mesin

"Segera menepi, berhenti, dan turun dari sepeda motor," tegas Marcell Kurniawan selaku Training Director The Real Driving Center saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Inilah sepeda motor yang ditumpangi Sutarto (50), seorang petani asal Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, yang meninggal tertimpa pohon tumbang, Minggu (1/2/2021)KOMPAS.COM/Dokumentasi BPBD Wonogiri Inilah sepeda motor yang ditumpangi Sutarto (50), seorang petani asal Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, yang meninggal tertimpa pohon tumbang, Minggu (1/2/2021)

Marcell pun menambahkan, sebelum menepi dan berhenti, pastikan kondisi di sekitar tidak ada kendaraan bertonase besar seperti truk atau bus. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari potensi tertimpa kendaraan.

Ia juga mengatakan, pastikan tidak menepi di area yang terdapat banyak pohon, tang listrik, baliho, tebing curam, jembatan, atau objek apapun yang memiliki kemungkinan rubuh saat terjadi gempa.

Baca juga: Benarkah Panaskan Mesin Mobil Matik Posisi Tuas di P Bisa Merusak Transmisi?

Lalu, bagaimana jika terjadi gempa saat sedang berada di lokasi yang banyak terdapat objek-objek tersebut?

"Lanjutkan perjalanan dengan kecepatan rendah 10-20 kpj samapi ketemu area yang lapang dan aman untuk turun dari kendaraan," kata Marcell menambahkan.

Keadaan besi tiang listrik yang roboh dan bagian bawahnya terlepas dari Jalan Raya Kebon Jeruk, Senin (21/10/2019).KOMPAS.com/BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR Keadaan besi tiang listrik yang roboh dan bagian bawahnya terlepas dari Jalan Raya Kebon Jeruk, Senin (21/10/2019).

Senada dengan saran tersebut, Agus Sani selaku Head of Safety Riding Promotion Wahana juga menyarankan untuk melaju dengan kecepatan rendah.

Baca juga: Kenapa Sistem Pengereman Truk dan Bus Kebanyakan Masih Model Tromol?

"Jika guncangan relatif kecil sehingga masih bisa melanjutkan perjalanan, tetap lanjutkan perjalanan sampai ketemu area yang aman. Tapi jika memang tidak memungkinkan segera turun dari kendaraan dan cari tempat berlindung," kata Agus.

Agus pun menegaskan untuk tidak memaksakan tetap berkendara jika tidak memungkinan. Sebab, berkendara saat terjadi gempa berisiko tinggi kehilangan keseimbangan dan mengakibatkan kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau