Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 16 Tahun Kendarai Mobil, Tanggung Jawab Orangtua Dipertanyakan

Kompas.com - 10/05/2021, 04:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pengemudi remaja mobil Volkswagen (VW) Beetle berwarna kuning yang kabur dan menabrak petugas setelah diberhentikan di penyekatan mudik Prambanan, Sleman, bisa menjadi pelajaran bagi setiap orangtua.

Bahwa, tidak seharusnya membiarkan anak yang masih di bawah umur diperbolehkan mengemudikan mobil.

Terlebih lagi jika sang anak belum begitu mahir atau masih dalam tahap belajar mengendarai kendaraan roda empat.

Baca juga: Mobil Ini Kabur dan Tabrak Polisi di Pos Penyekatan Mudik

Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, mengemudikan mobil di jalan raya bukan hanya sekadar bisa mengendalikan kendaraan saja. Tapi, harus benar-benar memahami setiap rambu atau pun mempunyai perilaku yang baik dalam berkendara.

“Untuk bisa mengemudi di jalan umum, pengemudi harus memenuhi syarat menguasai safety, skill, knowledge, dan perilaku, tanggung jawabnya besar jadi jangan asal-asalan,” kata Sony saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/5/2021).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Merapi Uncover (@merapi_uncover)

Sony menambahkan, pengemudi pemula, baru belajar, belum terampil atau masih muda, tidak boleh terjun atau mengemudi di jalan raya dengan alasan apa pun.

“Kalaupun didampingi oleh orang yang lebih dewasa atau ahli, juga harus dipertanyakan kemampuannya dalam melihat situasi aman, mengantisipasi bahaya, memberikan otoritasi, serta melakukan tindakan pencegahan kecelakaan,” katanya.

Becermin dengan peristiwa tersebut, Sony mengingatkan, sudah saatnya orangtua cerdas dalam memberikan edukasi kepada buah hatinya.

Baca juga: Promo Brio Satya di Solo, Diskon DP Rp 6 Juta

“Belajar mengemudi itu tidak boleh 'katanya' atau otodidak, tapi harus diserahkan kepada yang benar-benar ahli,” kata dia.

Anak yang belum dewasa masih menjadi tanggung jawab setiap orangtua untuk setiap perbuatannya. Oleh sebab itu, perlu pengawasan yang ketat sehingga arah pertumbuhannya positif, jelas, dan tidak menyusahkan di kemudian hari.

“Kalau saya sebagai pengamat tetap akan menyalahkan orangtua. Jadi, untuk para orangtua janganlah bangga ketika sang anak yang masih di bawah umur sudah bisa mengemudi, tapi belum benar-benar paham,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau