Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Moeldoko Bangun Bus Listrik MAB dari Potong Sasis Mercy

Kompas.com - 28/04/2021, 04:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

"Prototipe kedua sudah teruji puluhan ribu kilometer, dan sampai sekarang tidak mengalami gangguan dari segi mekanikal maupun elektrikal," katanya.

"Prototipe kedua ini juga diuji penggunaannya di Bandara Soekarno-Hatta, dan sudah berjalan cukup lama, termasuk PLN yang menguji cukup lama, enam bulan melakukan pengujian pada sistem charger station," katanya.

Baca juga: Tengok WMoto Xtreme 150i Pesaing Honda ADV 150

Setelah prototipe kedua, kata Moeldoko, baru kemudian dia terpikir untuk membuat perusahaan yang khusus menangani aktivitas pembuatan kendaraan. Maka berdirilah PT MAB.

Singkat cerita, pada 2019 MAB kemudian meluncurkan bus listrik untuk keperluan jarak jauh antar kota. Adapun yang menjadi kustomer pertama adalah perusahaan dari Jepang, Mitsui.

"Mobil listrik Indonesia yang beli justru orang Jepang pertama kali, dan sekarang (juga) digunakan di Paiton (Energy), sudah satu setengah tahun tidak hambatan sedikit pun. Mereka membeli bus listrik dari MAB yang sudah modern," katanya.

"Motor dan baterainya sudah dilengkapi dengan liquid cooling system sehingga bisa melaju dengan kecepatan 100 kpj, bahkan 130 kpj dengan jarak tempuh kurang lebih 200 km, itu kalau macet, kalau nanjak. Kalau jalan datar 250-300 km," katanya.

Pabrik bus listrik MAB di Demak, Jawa Tengah. Pabrik bus listrik MAB di Demak, Jawa Tengah.

Pada 2020 meski Indonesia dilanda pandemi Covid-19, Moeldoko mengatakan MAB tetap mengembangkan bus listrik yang saat ini masuk sudah generasi kelima.

Baca juga: Jadwal MotoGP Spanyol 2021 Akhir Pekan Ini

"Salah satu yang kami kembangkan adalah bus listrik dengan dilengkapi automatic manual transmision (AMT), ini juga merupakan bus listrik pertama di Indonesia yang dilengkapi AMT," katanya.

"Tujuannya supaya lebih hemat penggunaan daya listrik per kilometer. Kecepatan lebih 100 km per jam dan bisa menempuh jarak lebih dari 250 km untuk satu kali charging," katanya.

"Sehingga cocok digunakan untuk stop and go di dalam kota, maupun bus antar kota dan di tol maupun jalan banyak tanjakan," kata Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com