Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Mobil Bekas Jelang Lebaran, Jangan Tertipu Tampilannya

Kompas.com - 27/04/2021, 15:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang hari raya Idul Fitri, biasanya menjadi masa sibuk bagi pedagang mobil bekas.

Tentunya hal ini karena harga mobil bekas yang ditawarkan lebih murah, serta memiliki keuntungan untuk bisa langsung digunakan tanpa perlu repot menunggu surat-surat kelengkapan kendaraan.

Namun perlu diingat, bahwa momentum seperti ini kerap dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melancarkan aksinya melakukan penipuan.

Modusnya tentu saja dengan manipulasi kondisi mobil sekan yang tidak berkualitas menjadi terlihat menarik.

Baca juga: Kasus Covid-19 di India Makin Parah, Produksi Motor KTM Terhambat

Contohnya seperti mobil bekas tabrakan, banjir atau mesin yang tak lagi sehat dikemas sedemikian rupa agar nampak mulus tanpa cela. Oleh sebab itu konsumen harus pintar-pintar dalam memilih, tidak hanya terjebak oleh penampilan saja.

Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan, kondisi menjelang Lebaran memang kerap dimanfaatkan oleh oknum nakal penjual mobil bekas.

“Biasanya semakin dekat Lebaran (kurang lebih satu minggu), semakin banyak pemainnya (pelaku). Momen itu biasanya banyak konsumen yang panic buying, mencari kendaraan untuk pergi bersama keluarga tanpa banyak cek secara keseluruhan,” kata Fischer belum lama ini kepada Kompas.com.

Karena waktu yang mepet, konsumen hanya cek luar dalam, kelengkapan surat-surat tanpa detail melihat kondisi mesin, kaki-kaki, memperhatikan bodi, dan lainnya.

Baca juga: Ini Daftar Harga Hatchback Jelang Lebaran

Tipe konsumen yang tergesa-gesa seperti itu biasanya menjadi sasaran empuk pelaku penipuan.

Menurut Fischer, biasanya para pelaku tersebut hanya bermodalkan merapihkan tampilan mobil agar terlihat lebih rapih dan sedikit terawat.

Menyoal harga jual yang ditawarkan oknum tersebut juga tidak berbeda jauh dengan banderol mobil bekas normal lainnya. Kondisi ini dilakukan agar konsumen tidak curiga terhadap produk yang dibelinya.

“Mereka biasanya sudah tahu, jadi tidak pasang harga yang jauh di bawah standar supaya calon pembelinya tidak curiga. Agar meyakinkan jualannya dengan harga pasaran biasa, tetapi tetap bisa ditawar,” ucap Fischer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prabowo Umumkan Indonesia Gabung Badan Keuangan BRICS New Development Bank
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau