Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Harga Motor Listrik BS Electric Ditekan

Kompas.com - 26/04/2021, 15:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor listrik Bike Smart Electric atau BS Electric diprediksi akan meluncur setelah uji tipe selesai. Banderolnya diposting tak sampai Rp 10 juta.

Djoko Iman Santoso, Direktur Pemasaran dan R&D BS Electric mengatakan, harga tersebut paling besar untuk alokasi baterai dan kontroler.

Baca juga: Ngabuburit Puasa, Waktu Tepat untuk Cek Motor Sendiri

"Bicara motor listrik harganya 70 persen ialah baterai dan dinamo," kata Djoko Iman yang ditemui di IIMS Hybrid 2021 belum lama ini.

Bike Smart Electric KOMPAS.com/Nanda Bike Smart Electric

Di sisi lain, jika nanti meluncur dan benar dibanderol Rp 10 juta atau di bawahnya, maka BS Electric punya harga yang bersaing untuk motor listrik di kelasnya.

Untuk perbandingan, saat ini cukup banyak merek motor listrik yang masuk Indonesia tapi dijual Rp 20 ke atas. Salah satunya ialah NIU Gova 03 yang hadir di IIMS Hybrid 2021 dibanderol Rp 23 jutaan.

Baca juga: Spesfikasi Awal Motor Listrik Bike Smart Electric

"Jadi menurut kami kami kenapa murah karena kami ingin memasyarakatkan motor listrik dulu," kata Djoko Iman.

"Kalau (harga) motor listriknya sudah hampir sama seperti motor konvensional orang pasti larinya ke konvensional karena sudah terbiasa pakai motor konvensional," katanya.

Bike Smart ElectricKOMPAS.com/Gilang Bike Smart Electric

Untuk itu katanya, BS Electric menjajaki kesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk mencari vendor yang tepat.

"Kita juga ada rencana berkolaborsi dengan Astra Otoparts. (Untuk) item-item seperti lampu, housing, speedometer, rem dan brake pad," kata Djoko Iman.

Djoko Iman mengatakan, pihaknya sudah bicara dengan pihak Astra Otoparts untuk menjajaki kemungkinan bisnis ke depan.

"Kami sudah sampai kami despkirpsikan parts dan detailnya, dan kami sudah kasih ke sana ada tidak persamaannya. Karena kalau kita bikin baru dengan desain baru pasti mahal, jadi apa yang sudah diproduksi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau