Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jurus Jitu Ibadah Puasa Lancar saat Berkendara dengan Sepeda Motor

Kompas.com - 26/04/2021, 11:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menjalankan ibadah puasa, aktivitas berkendara dengan sepeda motor terkadang jadi sangat menantang. Apalagi, saat kondisi cuaca sedang terik atau panas.

Namun demikian, pengendara sepeda motor dituntut ekstra sabar. Tak hanya dalam menghadapi diri sendiri, tapi juga orang lain sesama pengguna jalan.

Kondisi tubuh yang kekurangan cairan saat berpuasa juga memungkinkan pengendara akan merasakan kelelahan apabila berkendara dengan jarak yang cukup jauh.

Baca juga: Macet Selama Bulan Puasa, Ganjil Genap Belum Bisa Diterapkan

Maka itu, pengendara motor harus mempersiapkan berbagai hal sebelum berkendara agar kondisi tubuh ketika berkendara di bulan Ramadhan tetap aman dan nyaman.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (8/6/2020). Pada pekan pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dan hari pertama dimulainya kembali aktivitas perkantoran, arus lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj. Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (8/6/2020). Pada pekan pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dan hari pertama dimulainya kembali aktivitas perkantoran, arus lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan.

1. Asupan Makanan Saat Sahur
Saat sahur harus dipastikan asupan makanan harus yang bernutrisi lengkap dan kaya akan serat guna menjaga kondisi tubuh tetap dalam kondisi fit.

Selain makanan, pengendara harus menjaga asupan cairan yang ada di dalam tubuh dengan banyak minum air putih agar tidak kekurangan cairan saat berkendara di siang hari.

Ludhy Kusuma, Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, mengatakan, kurangi makanan dengan kadar garam yang banyak, karena akan menyebabkan rasa haus pada tubuh kita.

“Disarankan untuk mengurangi kafein dan makanan dengan kadar minyak berlebih,” ujar Ludhy, dalam keterangan resminya.

Baca juga: Marak Terjadi, Catat Jam Rawan Curanmor Saat Bulan Puasa

2. Mengatur Rute Jalan
Biasanya, waktu di sore hari merupakan waktu terpadat ketika berkendara di bulan Ramadhan. Banyak yang mengejar waktu untuk segera sampai di rumah, karena ingin berbuka puasa di rumah dengan keluarga.

Ludhy menyarankan, untuk menimalisasi dan menghindari kemacetan di jalan-jalan utama menuju lokasi tujuan kita, pengendara harus menentukan rute jalan yang akan dilalui. Sebaiknya menggunakan aplikasi penunjuk jalan yang ada di smartphone seperti Google Maps.

“Melihat aplikasi peta hanya boleh dilakukan ketika kendaraan berhenti atau minggir sejenak ke posisi aman di bahu jalan agar tidak mengganggu konsentrasi saat berkendara,” kata Ludhy.

Kemacetan panjang hingga 3 km akibat lamanya lampu merah di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (11/3/2019)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Kemacetan panjang hingga 3 km akibat lamanya lampu merah di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (11/3/2019)

3. Menjaga Toleransi
Selain menahan rasa haus dan lapar, menjaga emosi juga merupakan salah satu keutamaan dalam berpuasa dan kewajiban ketika berkendara.

Saling menghargai sesama pengguna jalan itu adalah salah satu hal yang harus dilakukan saat berkendara. Pengendara juga diharapkan tidak mudah terpancing emosi karena kondisi di jalan raya.

“Kita sebagai pengendara yang baik harus menjaga emosi dengan menjaga toleransi sesama pengendara sehingga ini bisa mempermudah kita untuk mengatur emosi saat berkendara sepeda motor,” ujar Ludhy.

Baca juga: Mengendarai Motor Saat Puasa, Gunakan Pakaian yang Nyaman

4. Istirahat Yang Cukup
Apabila merasa mengantuk ketika berkendara jarak jauh atau minimal durasi yang cukup lama sekitar satu sampai dua jam, sempatkan untuk beristirahat sejenak.

“Sangat disarankan untuk istirahat terlebih dahulu karena dalam keadaan puasa kondisi tubuh kita akan lebih terasa lemas. Ketika sudah istirahat yang cukup diharapkan bisa kembali berkendara dengan konsentrasi yang baik,” kata Ludhy.

Selain itu, Ludhy menambahkan, posisi berkendara yang baik juga akan mempengaruhi kenyamanan dan mengurangi tingkat kelelahan yang kita rasakan ketika berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau