JAKARTA, KOMPAS.com – Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan yang digunakan oleh banyak kendaraan, mulai dari truk, bus, sampai kendaraan kecil. Walaupun bebas hambatan, jalan tol juga memiliki lajur dan batas kecepatan yang harus diikuti.
Namun yang sering terjadi di lapangan, ada saja pengemudi yang berjalan lambat di lajur kanan. Kadang ada juga pengemudi yang melakukan zig-zag untuk menghindari dan menyalip semua kendaraan yang lambat.
Misalnya seperti video yang diunggah oleh akun Dashcam Owners Indonesia di Instagram. Pada video tersebut terlihat sebuah mobil yang berpindah-pindah lajur. Ketika masuk kembali ke lajur kanan, mobilnya hampir tertabrak truk yang pindah juga ke lajur sama.
Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Secara Online Tak Perlu Lagi Datang ke Samsat untuk Pengesahan
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, selain truk yang menuvernya tiba-tiba, pengemudi mobil juga tidak dibenarkan karena melakukan aksi zig-zag.
“Mendahului di antara dua kendaraan besar itu berisiko bahaya. Selain blind spot besar, pergerakan angin di antaranya bisa membuat keseimbangan mobil terganggu,” ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (30/3/2021).
Sony menjelaskan, pergerakan truk itu sebenarnya mudah dibaca karena relatif lambat. Tapi sayangnya sering dimanfaatkan oleh pengemudi dengan melakukan zig-zag yang sebenarnya tidak aman dilakukan dekat truk.
Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Secara Online Bisa di Mana Saja, Ini Caranya
“Berkendara itu harus jaga jarak, apalagi dengan truk. Tujuannya agar mudah terlihat oleh pengemudi truk. Selain itu juga jangan berada di depan truk saat jalan beriringan, karena rawan tertabrak,” kata Sony.
Kemudian ketika berada di dekat truk dan mau menyalip, pastikan lakukan komunikasi dengan pengemudi truk, baik dengan klakson maupun lampu dim. Kemudian pastikan pengemudi truk tahu kalau dia mau disalip sehingga memberi jalan.
“Zig-zag dekat truk ini sudah jadi kebiasaan, ujung-ujungnya malah menyalahkan pihak lain. Ini yang namanya egois, sebagian dari mereka kurang bertoleransi terhadap sesama dan tidak terima kalau terhambat kendaraan lain,” ucapnya.
Orang-orang egois ini jadi melakukan pembenaran atas gaya mengemudinya yang agresif. Padahal mengemudi agresif bisa berbahaya bagi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.