Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Jangan Mencampur Nitrogen dengan Udara Biasa pada Ban

Kompas.com - 08/03/2021, 11:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor yang berkaitan erat dengan keamanan dan kenyamanan. Sebab, bagian ini langsung bersentuhan dengan jalan.

Tapi dalam upaya menjaga kondisi ban tetap prima, masih ada beberapa hal yang membingungkan pemilik. Contohnya, boleh tidak mencampur udara biasa dengan nitrogen.

Menanggapinya, Training Development Section Head PT Astra Daihatsu Motor, Aji Prima Barus Nurcahya mengatakan bahwa mencampur udara pada ban sebenarnya boleh saja.

Baca juga: Perlukah Ban Truk atau Pikap Diisi Nitrogen?

"Namun, fungsi nitrogen pada ban bisa tidak maksimal. Kemudian, bila ini dilakukan secara terus-menerus berpotensi membuat kerusakan walau sangat kecil sekali (kemungkinannya)," ujar dia belum lama ini.

Pernyataan serupa datang dari On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal yang menyebut bahwa tujuan udara biasa dan nitrogen ialah sama, yakni menambah tekanan udara pada ban.

Tapi bila ditanya soal kualitas, nitrogen memang lebih baik dibandingkan udara biasa.

"Banyak keuntungan yang didapat mengisi tekanan udara dengan nitrogen. Pertama dari efek kestabilan suhu udara saat berkendara perjalanan jarak jauh yang lebih baik dari udara biasa," kata Zulpata.

Lalu, daya tahan nitrogen di dalam ban yang jauh lebih baik dari udara biasa sehingga dalam penyimpanan (mobil tak digunakan dalam waktu lama), cenderung tahan.

Baca juga: Tips Sederhana Merawat Ban Mobil supaya Selalu Prima

“Peningkatan suhu pada nitrogen lebih lambat dari udara biasa, jadi tidak cepat panas saat melakukan perjalanan jauh," ucap Zulpata.

"Selain itu, bila mobil disimpan terlalu lama, kandungan udara pada ban yang menggunakan nitrogen akan lebih sedikit berkurangnya dibandingkan mengisi ban dengan udara biasa,” lanjutnya.

Lalu, Aji menjelaskan bila nitrogen memiliki butiran udara yang lebih besar dari udara biasa. Karenanya, pengurangan melalui permukaan karet akan lebih sulit dibandingkan udara biasa, yang membuat tekanan udara pada roda lebih stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
terimakasih atas pencerahannya, membalas komentar luki luk : udara terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen. jadi dengan pompa biasa aja, kita bisa masukkan nitrogen sebanyak 78% ke dalam ban. pompa ban nitrogen = big scam, emang berapa % nitrogen yg bisa dihasilkan oleh pompa ban nitrogen? sementara untuk memurnikan nitrogen dari udara saja cukup rumit.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau