JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 masih belangsung di Indonesia sejak Maret 2020 sampai saat ini. Salah satu bisnis yang terdampak dari pandemi ini adalah operator bus, baik AKAP maupun pariwisata.
Kurnia Lesani Adnan, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) menceritakan sedikit bagaimana cara operator bus menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Saat awal pandemi, semua yang ada di industri transportasi gagap melihat kondisi seperti ini. Tapi dari pandemi ini operator mendapatkan pelajaran dan harus berpikir kreatif,” ucap pria yang akrab disapa Sani ini dalam Webinar Busworld SouthEast Asia – Session 2, Selasa (2/2/2021).
Baca juga: Harga SUV Murah Mulai Mahal di Februari 2021
Misalnya seperti di awal pandemi Covid-19, banyak PO bus pariwisata yang mengubah kabin busnya menjadi kafe berjalan atau coffee on the bus.
Tentunya hal ini merupakan hasil kolaborasi antara PO bus dengan coffee shop atau restoran.
“PO bus melakukan inovasi untuk bertahan. Misalnya bus kopi, restoran berjalan sambil mengikuti physical distancing. Hal ini menjawab permintaan orang yang tidak tahan berdiam diri di rumah waktu itu,” kata Sani.
Selain itu, sempat juga PO bus AKAP tidak boleh beroperasi saat bulan Mei sampai Juni 2020. Pada masa tersebut, dimanfaatkan oleh PO bus untuk melakukan perbaikan armada baik sasis, dan bodi.
Namun setelah itu, bus kembali boleh beroperasi dengan pembatasan penumpang yang ketat.
Baca juga: Banyak yang Belum Paham, Perbedaan Ganti dan Kuras Oli Matik
“Setelah beroperasi, kita belajar dan melihat situasi yang terjadi, bagaimana menyikapi virus yang ada di bus. Misalnya pemasangan air purifier dan disinfektan di dalam bus,” ucapnya.
Dengan dipasangnya perangkat tersebut, harapannya penumpang jadi merasa lebih nyaman baik secara psikologis dan klinis. Selain itu juga berbaga PO bus mulai menggeluti digital marketing dengan membuat akun Youtube.
“Tujuan dibuatnya channel Yotube agar masyarakat tidak lupa dan meyakinkan mereka kalau operator tetap melakukan yang terbaik saat masa pandemi,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.