JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah gencar mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Paling terakhir, PLN telah menyiapkan infrastruktur bagi mobil listrik yang ingin melakukan perjalanan di pulau Jawa.
Empat lokasi SPKLU yang baru didirikan berada di Cirebon, Semarang, dan Sragen. Adapun di wilayah Jawa Timur, SPKLU PLN juga tersedia di Surabaya, Situbondo, Paiton, dan Banyuwangi.
Sebagai salah satu penyedia energi baru terbarukan di Indonesia, yang ikut menyuplai listrik bagi PLN, PT Kencana Energi Lestari (KEEN) turut andil dalam memberikan tenaga bagi mobil listrik.
Baca juga: Anomali Mobil Elektrifikasi di Tengah Pandemi
Untuk diketahui, total kapasitas pembangkit Kencana Energi baru mencapai 39 MW. Rencananya sampai dengan 2025, PT KEEN bisa mengelola pembangkit listrik dengan kapasitas 500 MW.
Rinciannya, PLTA dengan kapasitas 250 MW, PLTB berkapasitas 165 MW, dan PLTS berkapasitas 100-125 MW.
Meski begitu, jika dihitung-hitung penggunaan energi listrik bagi mobil listrik rupanya belum sebanyak untuk konsumsi lainnya.
Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Besaran Diskon Xpander Mulai Mendekati Avanza
“Sehubungan dengan mulai booming-nya mobil listrik, untuk kenaikan penggunaan energinya masih sangat tergantung dari jumlah mobil yang akan dilepas di pasaran dan yang akan diserap oleh konsumen,” ujar Wilson Maknawi, Wakil Direktur Utama PT KEEN, dalam webinar (28/12/2020).
Dengan populasi mobil listrik yang masih sangat sedikit, menurut Wilson, tentu saja konsumsi listriknya berbanding lurus.
Namun tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan makin banyaknya peluncuran mobil listrik dari berbagai merek.
Baca juga: Diskon Mobil Murah di Penghujung Tahun, Brio Rp 7 Juta, Calya-Sigra Rp 10 Juta
“Untuk jumlahnya kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Kementerian Perindustrian dan lain-lain, seberapa besar kira-kira yang akan masuk,” ucap Wilson.
“Kami sudah lihat beberapa di jalan, tapi memang belum seberapa. Kalau dari segi listrik, persentasenya masih di bawah 1 persen,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.