Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektrifikasi Picu Persaingan Ketat Industri Otomotif Indonesia

Kompas.com - 16/11/2020, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Seolah tak ingin tinggal diam, produsen raksasa asal Jepang, Toyota, Mitsubishi, dan Honda menggelontorkan investasi susulan sebesar 33,4 triliun hingga periode 2023 pada akhir 2019.

"Rencana ekspansi Toyota Group yang meliputi Toyota, Daihatsu, dan Honda sebesar Rp 28,3 triliun termasuk untuk kendaraan listrik," ucap Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono kepada Kompas.com.

Adapun kabar terbaru, pabrikan mobil listrik asal AS, Tesla Inc, dikabarkan juga tertarik untuk berinvestasi ke Indonesia untuk membuat pabrik baterai. Kabari ini sudah dikonfirmasi oleh pihak Kementerian Perindustrian.

Baca juga: Toyota AE86 Trueno, Modal Rp 1 Miliar Ditawar Rp 2,5 Miliar

Dominasi Pabrikan Jepang 

Kendati demikian, Bebin menyebut bahwa pabrikan otomotif asal Jepang masih akan mendominasi setidaknya tiga sampai lima tahun mendatang. Sebab, mereka sudah memiliki berbagai keunggulan.

"Dominasi dari produk Jepang itu sulit untuk digoyahkan karena mereka sudah lebih 50 tahun di Indonesia. Tentu, jaringannya jadi lebih banyak mungkin sudah sampai tingkat kecamatan," kata dia.

"Sedangkan merek baru, punya tugas rumah lebih banyak mulai dari meyakinkan konsumen, memperluas jaringan, dan lain-lain. Tapi kalau bicara kendaraan listrik, sangat menarik karena gap peluangnya tidak besar," lanjut Bebin.

Baca juga: Toyota Kuasai Pasar Penjualan Mobil Nasional Januari-Oktober 2020

Menkomarves kunjugi pabrik HyundaiHMMI Menkomarves kunjugi pabrik Hyundai

"Kalau saya melihat, 3-5 tahun ke depan belum lah menggeser dominasi pabrikan Jepang. Tetapi perkembangan teknologi, peralihan dari kendaraan berbahan bakar jadi listrik, mungkin bisa memicu sesuatu," ucap dia lagi.

Kalaupun dominasi Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mitsubishi, serta Nissan belum bisa digoyahkan, setidaknya kedatangan pabrikan baru membuat mereka tidak bisa bersantai-santai.

"Kompetisi akan semakin cepat, sehingga memaksa seluruh pabrikan untuk berinovasi lebih. Ini sangat menarik untuk dinanti," tutup Bebin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau