Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serius Garap Mobil Listrik, Jokowi Utus Tim Khusus untuk Bertemu Tesla

Kompas.com - 14/11/2020, 13:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

Sumber Reuters


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan mengirim tim tingkat tinggi pekan depan, untuk bertemu dengan eksekutif dari produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc.

Pertemuan ini berkaitan dengan tujuan Indonesia untuk menjadi produsen baterai kendaraan listrik besar di dunia sekaligus melanjuti perbincangan atas minat Tesla untuk berinvestasi di Tanah Air.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters yang dipublikasikan pada Jumat (13/11/2020), awalnya Jokowi mengungkapkan akan mengirim tim khusus ke AS dan Jepang untuk mempromosikan omnibus law UU Cipta Kerja.

Baca juga: Kemenperin Buka Suara Tentang Rencana Tesla Buat Pabrik di Indonesia

Tim itu juga bertugas untuk mengajak AS di bawah komando presiden terpilih Joe Biden tetap memilih Indonesia sebagai destinasi investasi. Salah satu yang akan disasar pada hal ini ialah Tesla.

“Minggu depan kami akan mengirimkan tim besar ke Amerika dan Jepang, untuk mempromosikan Omnibus Law. Dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, tim akan bertemu dengan eksekutif Tesla,” kata Jokowi.?

"Ini sangat penting karena kita punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kita punya (cadangan) nikel terbesar,” kata dia.

Dalam wawancara terpisah, Luhut mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan Bank Dunia dan pengelola dana AS (US Fund) untuk membicarakan Omnibus law dan proyek lingkungan di Indonesia.

Baca juga: Percepatan Era Kendaraan Listrik, Kemenperin Latih IKM

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Namun, Luhut menolak berkomentar secara khusus tentang rencana pertemuan dengan Tesla, tetapi mengatakan bahwa ada peluang yang sangat baik tentang berinvestasi dalam pengolahan nikel Indonesia.

Menurut dia, Indonesia bisa membuat rantai pasokan baterai ramah lingkungan dalam tujuh hingga delapan tahun, membuat smelter dengan sumber energi terbarukan. Tujuannya, dapat menjual baterai ramah lingkungan untuk mobil di pasar Eropa pada 2030.

Kepala eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan dia berencana untuk menawarkan "kontrak raksasa untuk jangka waktu yang lama" selama nikel ditambang secara efisien dan dengan cara yang peka terhadap lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
bang luhut saya usul.: tolong buat team milineal untuk buat pabrik yang produksi battery lithium ion / polimer ,rekrut dari semua perguruan tinggi indonesia akreditasi a s1 s2 s3 buat 5 team @ 5 orang fresh graduate perusahaan bumn


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penerbangan SpaceX untuk Jemput Astronot NASA yang Terjebak di Luar Angkasa Ditunda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau