Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serius Garap Mobil Listrik, Jokowi Utus Tim Khusus untuk Bertemu Tesla

Kompas.com - 14/11/2020, 13:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

Sumber Reuters


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan mengirim tim tingkat tinggi pekan depan, untuk bertemu dengan eksekutif dari produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc.

Pertemuan ini berkaitan dengan tujuan Indonesia untuk menjadi produsen baterai kendaraan listrik besar di dunia sekaligus melanjuti perbincangan atas minat Tesla untuk berinvestasi di Tanah Air.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters yang dipublikasikan pada Jumat (13/11/2020), awalnya Jokowi mengungkapkan akan mengirim tim khusus ke AS dan Jepang untuk mempromosikan omnibus law UU Cipta Kerja.

Baca juga: Kemenperin Buka Suara Tentang Rencana Tesla Buat Pabrik di Indonesia

Mobil elektrik Tesla dihadirkan di Festival Jakarrta Langit Biru, Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2019). Kampanye tersebut bertujuan mengenalkan kendaraan listrik yang ramah lingkungan guna mengurangi polusi udara.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Mobil elektrik Tesla dihadirkan di Festival Jakarrta Langit Biru, Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2019). Kampanye tersebut bertujuan mengenalkan kendaraan listrik yang ramah lingkungan guna mengurangi polusi udara.

Tim itu juga bertugas untuk mengajak AS di bawah komando presiden terpilih Joe Biden tetap memilih Indonesia sebagai destinasi investasi. Salah satu yang akan disasar pada hal ini ialah Tesla.

“Minggu depan kami akan mengirimkan tim besar ke Amerika dan Jepang, untuk mempromosikan Omnibus Law. Dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, tim akan bertemu dengan eksekutif Tesla,” kata Jokowi.?

"Ini sangat penting karena kita punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kita punya (cadangan) nikel terbesar,” kata dia.

Dalam wawancara terpisah, Luhut mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan Bank Dunia dan pengelola dana AS (US Fund) untuk membicarakan Omnibus law dan proyek lingkungan di Indonesia.

Baca juga: Percepatan Era Kendaraan Listrik, Kemenperin Latih IKM

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Namun, Luhut menolak berkomentar secara khusus tentang rencana pertemuan dengan Tesla, tetapi mengatakan bahwa ada peluang yang sangat baik tentang berinvestasi dalam pengolahan nikel Indonesia.

Menurut dia, Indonesia bisa membuat rantai pasokan baterai ramah lingkungan dalam tujuh hingga delapan tahun, membuat smelter dengan sumber energi terbarukan. Tujuannya, dapat menjual baterai ramah lingkungan untuk mobil di pasar Eropa pada 2030.

Kepala eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan dia berencana untuk menawarkan "kontrak raksasa untuk jangka waktu yang lama" selama nikel ditambang secara efisien dan dengan cara yang peka terhadap lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com