JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun belakangan ini perkembangan teknologi otomotif di Indonesia terus meningkat, terlihat dari beragam fitur mobil yang tersedia pada model baru.
Beberapa pabrikan melengkapi kendaraannya dengan fitur yang bersifat menambah kemudahan dan kenyamanan penggunanya, bahkan pada segmen mobil entry level. Sebut saja salah satunya fitur start/stop engine.
Tombol start/stop engine ini menggantikan peran anak kunci yang sebelumnya digunakan untuk menyalakan mesin mobil. Dengan adanya sistem ini, pemilik kendaraan bisa menghidupkan dan mematikan mobil hanya dengan memencet tombol engine start/stop-nya.
Baca juga: Pengemudi Bus Masih Mengandalkan Pengalaman
Meski belum semua model dilengkapi dengan fitur tersebut, tombol start/stop engine ternyata bisa dengan produk aftermarket yang sifatnya universal, alias bisa dipakai di mobil model atau merek apapun.
Tetapi ternyata ada kerugiannya juga dalam pemasangan tombol start/stop engine aftermarket pada kendaraan.
Mari kita bahas, apa saja keuntungan dan kerugian tersebut?
Dengan memasang fitur start/stop engine pada mobil, dapat memberikan waktu cepat dalam menghidupkan ataupun mematikan mesin kendaraan.
“Selain itu, pemasangan start/stop engine juga membuat tampilan menjadi lebih elegan dan futuristik. Pemilik mobil juga bisa juga starter dari remote, sehingga lebih praktis untuk memanaskan mesin sebelum digunakan,” ujar Franky pemilik Modifie Car Accessories saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/11/2020).
Mengingat fitur ini merupakan variasi tambahan dan bukan OEM (Original Equipment Manufacturer), pemasangan start/stop engine pada mobil juga memiliki beberapa kerugian bagi pemilik mobil di kemudian hari.
"Tentu tetap ada resiko untuk terjadi masalah pada mobil (karena bukan original). Selain itu, pemilik kendaraan perlu memperhatikan baterai dari kunci remote engine start stop sebab tidak ada indikator di speedometer low battery seperti mobil dengan OEM keyless," kata Franky.
Dealer Technical Support Deptartemen Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi juga menambahkan, pemasangan tombol start/stop engine akan berdampak pada sistem listrikan mobil sehingga akan mempengaruhi performa baterai dalam pemakaiannya.
Baca juga: Menjaga Jarak Aman Saat Mengemudi Bus Beda dengan Mobil Kecil
Hal itu akan mengakibatkan penggunaan aki cepat lemah dikarenakan penggunaan pada sistem start-stop engine dan remote listrik yang menjadi kunci hidupnya sistem engine tersebut.
"Kemungkinan terburuk lainnya bisa menimbulkan potensi mobil terbakar lantaran adanya kerusakan pada bagian kelistrikan," ujar Didi.
"Kemudian yang harus dicatat pemilik kendaraan, apabila terjadi kerusakan akibat pemasangan maka garansi mobil dipastikan akan hilang,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.