BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Philips Automotive Indonesia

Penerangan untuk Motor, Lebih Baik Lampu Halogen atau Lampu Pijar?

Kompas.com - 12/10/2020, 11:46 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sistem penerangan pada kendaraan bermotor punya peran yang sangat vital. Selain berfungsi sebagai penerang jalan kala malam hari, lampu pada motor juga punya ragam fungsi lain, seperti penunjuk arah belok, lampu tanda berhenti (saat mengerem), lampu senja, dan lampu plat.

Dengan melihat fungsinya yang begitu penting, pengguna motor harus memperhatikan kualitas lampu yang digunakan. Jangan sampai salah memilih lampu. Sebab, selain bisa merugikan keselamatan diri sendiri, hal ini bisa membahayakan pengguna jalan lain.

Untuk pilihan lampu motor, ada dua jenis yang kerap digunakan, yakni lampu pijar dan lampu halogen. Pada dasarnya, kedua lampu ini punya spesifikasi masing-masing. Untuk mengetahui perbedaannya, simak ulasan berikut.

Lampu pijar

Lampu pijar adalah jenis lampu yang cahayanya bersumber dari filamen atau kawat pijar tipis yang dipanaskan. Dari proses pemanasan inilah cahaya dapat dihasilkan.

Cahaya yang dihasilkan tersebut biasanya berwarna agak kekuningan. Meski demikian, lampu pijar memiliki color rendering index sebesar 100 persen sehingga cahaya yang dihasilkan tidak akan mengubah warna asli objek yang tertimpa cahaya lampu.

Dari segi kualitas, lampu pijar memiliki kelemahan, yakni cepat panas dan mudah putus. Pada saat digunakan, filamen menjadi panas. Tungsten (unsur kimia yang terdapat pada lampu pijar) pun akan menguap dan menempel pada dinding kaca bagian dalam.

Proses itu akan terjadi terus-menerus sehingga membuat dinding kaca menjadi hitam dan filamen semakin menipis. Dengan demikian, usia pemakaiannya tidak terlalu awet.

Ilustrasi lampu halogen LED pada motorDOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi lampu halogen LED pada motor

Lampu halogen

Berbeda dengan lampu pijar, lampu halogen memiliki cahaya agak keputihan. Saat disejajarkan, meskipun kedua lampu ini memiliki daya watt yang sama, lampu halogen akan tampak lebih terang.

Biasanya, halogen digunakan pada sistem lampu single reflector. Artinya, dalam satu batok lampu bisa menghasilkan cahaya kecil dan jauh (low and high beam). Oleh sebab itu, halogen memiliki dua filamen.

Lampu halogen juga memiliki bentuk lebih ergonomis dan aliran gas halogen yang ada di dalamnya menjadi dinamis. Dengan begini, output cahaya yang dihasilkan lebih fokus dan tidak menyilaukan kendaraan yang berada di lawan arah.

Keunggulan lainnya yang dimiliki lampu halogen dibandingkan lampu pijar adalah usia yang lebih panjang dan temperatur yang lebih terkontrol. Salah satu produk lampu halogen, Philips LED M5 dari Philips Automotive, misalnya, bahkan punya teknologi untuk mengontrol temperatur yang dihasilkan.

Selain itu, produk Philips LED M5 juga sudah memenuhi standar original equipment manufacturer (OEM) sehingga sesuai dengan spesifikasi sistem penerangan motor dari pabrik.

Produk tersebut pun telah mengikuti standardisasi economic commission for Europe (ECE). Melansir rilis resmi Philips Automotive, Senin (21/9/2020), lampu yang dihadirkan ini tidak menyilaukan pengendara lain.

Pasalnya, Philips telah mereplikasi pola cahaya (light beam) dari lampu halogen. Dengan kata lain, teknologi light emitting diode (LED) pada lampu ini hanya bertugas sebagai sumber cahaya. Jadi, lampu yang dihasilkan berwarna putih, stylish, lebih terang, tetapi tetap aman bagi pengendara lain.

Lampu tersebut juga bisa digunakan sebagai pengganti atau bahkan untuk upgrade lampu standar bawaan dari pabrik untuk performa yang lebih baik.

Saat ini, lampu Philips LED M5 sudah bisa didapatkan dengan mudah melalui e-commerce. Salah satunya melalui toko resmi Philips Moto di Lazada dan Shopee. Untuk informasi lebih lanjut mengenai lampu Philips, follow akun resmi Instagram Philips Automotife, @philipsautomotive.id.

Dengan penggunaan lampu yang lebih terang dan kualitas lebih baik, tentu berkendara akan jadi lebih aman serta nyaman.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau