Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Fungsi Sekat antara Kabin Pengemudi dan Penumpang di Bus AKAP?

Kompas.com - 25/09/2020, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menawarkan kenyamanan pada kabinnya. Salah satu yang menunjang kenyamanan tersebut yaitu adanya sekat antara bagian depan dan kabin penumpang.

Biasanya ketika memasuki bus, akan ada pintu lagi yang ada di tengah sekat tersebut. Kemudian pada sisi kiri dan kanan, pintu sekat, ada kaca bening agar penumpang tetap bisa melihat ke depan saat bus berjalan.

Marketing Staff Karoseri Tentrem, Dimas Raditya, mengatakan, selain menunjang kenyamanan, sekat di kabin bus bisa menjadi ruang merokok bagi pengemudi dan kru yang di depan.

Baca juga: Rencana Pajak Mobil Baru Nol Persen, Harga Avanza dkk Jadi Rp 100 Jutaan

Sekat antara pengemudi dan penumpang busHappy Bus Sekat antara pengemudi dan penumpang bus

“Salah satu fungsinya yaitu bisa menjadi smoking room di bagian depan bus. Adanya sekat juga bisa membantu mengurangi asap rokok yang masuk ke bagian penumpang,” kata Dimas kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bagi penumpang yang ingin merokok juga diperbolehkan untuk ke bagian depan bus. Mengingat kabin penumpang yang memakai AC dan di kaca pengemudi dan pintu depan, ada jendela geser yang bisa dibuka, sehingga asap rokok bisa keluar.

Fungsi lainnya yaitu bisa mengurangi risiko cedera saat kecelakaan. Jika ada sekat, penumpang tidak akan terlempar ke bagian depan bus. Selain itu, pernah juga terjadi penumpang yang mengganggu pengemudi sehingga bus kehilangan kendali.

Baca juga: Daftar Mobil Bekas Rp 60 Jutaan, dari Jazz hingga Camry

Sekat ini menggunakan rangka besi, kemudian dilapis dengan plastik ABS dan pakai kaca tempered. Kalau bagian depan bus menabrak, pecahan kaca enggak sampai kena langsung ke penumpang,” ucap Dimas.

“Kekurangan dari sekat ini, untuk penumpang yang senang duduk di hot seat atau kursi paling depan, pemandangannya agak terhalangi, sehingga kurang luas,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com