Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkendara Jarak Jauh, Jangan Biasakan Minum Suplemen

Kompas.com - 12/09/2020, 18:01 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai pelanggaran lalu lintas, kerusakan pada kendaraan hingga faktor kelelahan pengemudi.

Tidak jarang pengemudi memaksakan tetap berkendara saat kondisi stamina sudah menurun sehingga menjadi kurang fokus di jalanan.

Terlebih, jika pengendara tengah melakukan perjalanan cukup jauh dan dalam waktu yang lama.

Kondisi ini tentunya cukup berbahaya tidak hanya bagi pengemudi itu sendiri maupun bagi pengguna jalan lainnya.

Baca juga: Saat Jakarta PSBB Ketat, Bayar Pajak Kendaraan 5 Tahunan Bisa Online?

Saat tubuh sudah memberikan sinyal rasa lelah, pengendara disarankan untuk berhenti dan beristirahat sejenak guna mengembalikan stamina tubuh.

Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelahhuffingtonpost.com Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelah

Hal ini sebagaimana disampaikan Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada Kompas.com, Sabtu (12/9/2020).

Sony menambahkan, seorang pengemudi sangat perlu beristirahat saat secara berkala. Tujuannya adalah untuk memulihkan stamina serta untuk melepaskan penat hingga peregangan selama menempuh perjalanan.

“Idealnya setelah melakukan perjalanan maksimal 3 jam, wajib beristirahat selama 30 menit. Dan menyisihkan waktu tiga menit untuk stretching dan itu harus didukung oleh penumpangnya,” ujarnya.

Baca juga: STNK Hilang Tapi Motor Masih Kredit, Begini Cara Mengurusnya

Selain itu, Sony juga mengatakan, saat kondisi mata sudah mengantuk sebaiknya pengemudi tidak memaksakan tetap berkendara.

Pasalnya, mengemudi dalam kondisi mengantuk sangat berbahaya. Potensi kecelakaan bisa saja terjadi jika pengemudi berkendara dalam kondisi mengantuk.

Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.

“Kalau mengantuk, pengemudi bisa tidur sejenak. Tetapi, sebelum tidur sebaiknya meminum kopi, karena efek dari kopi kan biasanya satu jam setelah meminum,” katanya.

Sony tidak menyarankan pengemudi meminum suplemen untuk menjaga kondisi tubuh selama menempuh perjalanan.

Baca juga: Urus STNK Hilang di Samsat, Bisa Diwakilkan?

Meski kondisi tubuh akan terasa lebih terjaga setelah meminum suplemen, tetapi hal itu termasuk memaksakan kondisi tubuh.

“Efeknya hanya sesaat, boostnya ok atau bagus tapi dropnya cepat, sehingga pengemudi nantinya cenderung maksa (karena sudah minum suplemen), padahal sudah lelah, ini yang bahaya,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau