Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Untuk Pemula Lebih Baik Mobil Matik atau Manual | Kehadiran Honda Jazz Facelift

Kompas.com - 07/09/2020, 09:06 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini hasil riset menunjukkan bahwa pengemudi makin banyak yang berpindah menggunakan mobil transmisi otomatis ketimbang manual. Begitu juga dengan para pengemudi pemula yang kini lebih banyak memilih jenis mobil matik.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), mengatakan, saat ini komposisi pengemudi yang ingin belajar menggunakan mobil matik telah mencapai 60 persen berbanding 40 persen.

Namun dari kaca mata safety driving, sebetulnya pemula lebih baik belajar mengemudi pakai transmisi matik atau manual?

Selain itu, kehadiran Honda Jazz facelift juga ikut menyita perhatian masyarakat. Penasaran seperti apa, berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Minggu 6 September 2020:

1. Pemula Belajar Mobil, Lebih Baik Pakai Transmisi Matik atau Manual?

Transmisi Otomatis XpanderStanly/KompasOtomotif Transmisi Otomatis Xpander

Baru-baru ini hasil riset menunjukkan bahwa pengemudi makin banyak yang berpindah menggunakan mobil transmisi otomatis ketimbang manual. Begitu juga dengan para pengemudi pemula yang kini lebih banyak memilih jenis mobil matik.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), mengatakan, saat ini komposisi pengemudi yang ingin belajar menggunakan mobil matik telah mencapai 60 persen berbanding 40 persen.

Namun dari kaca mata safety driving, sebetulnya pemula lebih baik belajar mengemudi pakai transmisi matik atau manual?

Baca juga: Pemula Belajar Mobil, Lebih Baik Pakai Transmisi Matik atau Manual?

2. Saingi New Yaris, Honda Jazz Facelift Pakai Mesin Baru dan Sunroof?

Honda Jazz facelift di India punya sunroofhttps://www.hondacarindia.com/ Honda Jazz facelift di India punya sunroof

Segmen hatchback di Indonesia sempat menjadi salah satu yang dicari konsumen. Namun belakangan mengalami penurunan, terutama sejak tren SUV mulai ramai.

Kondisi pandemi turut menyebabkan penurunan penjualan hatchback secara signifikan. Meski begitu, Honda mengklaim pihaknya masih menempati urutan teratas dalan penjualan mobil ini.

“Posisi kita saat ini masih nomor satu di hatchback, 50 persen lebih kontribusinya dan itu masih kita pertahankan,” ucap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, dalam konferensi virtual (4/9/2020).

Baca juga: Saingi New Yaris, Honda Jazz Facelift Pakai Mesin Baru dan Sunroof?

3. Jadi Angkot, Dishub Pantau Operasional Toyota HiAce Selama 6 Bulan

Toyota Hiace jadi ankot Jak LingkoIstimewa Toyota Hiace jadi ankot Jak Lingko

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI bersama PT Transportasi Jakarta ( Transjakarta), resmi menguji coba Toyota HiAce sebagai anggota baru Mikrotrans. Namun demikian, untuk tahap statusnya masih purwarupa lebih dulu.

Syafrin Liputo, Kepala Dihub DKI Jakarta, mengatakan untuk saat ini baru hanya satu unit dan pengoperasian dilakukan secara gratis sampai Maret 2021. Hal ini sekaligus untuk melihat tren peminatnya.

"Selama enam bulan berjalan kita uji coba, akan kita pantau dulu bagaimana perkembangannya. Tujuannya tak hanya melihat minat, tapi juga terkait faktor teknis pengoperasiannya," kata Syafrin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).

Baca juga: Jadi Angkot, Dishub Pantau Operasional Toyota HiAce Selama 6 Bulan

4. Meluncur Dua Hari Lagi, Ini Prediksi Harga Yaris Facelift

Toyota Yaris Facelift meluncur di ThailandToyota Thailand Toyota Yaris Facelift meluncur di Thailand

Peluncuran Yaris facelift tinggal menghitung hari. Berdasarkan info dari PT Toyota Astra Motor, New Yaris akan meluncur pada Selasa, 8 September mendatang. PT TAM akan menyiarkan secara langsung seremoni peluncuran melalui akun Youtube Toyota Indonesia pada pukul 11.00-11.20 WIB.

Satu hal yang membuat penasaran adalah perihal harganya. Sebab di Thailand, New Yaris mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Di Negeri Gajah Putih, New Yaris dibanderol mulai 549.000 baht atau setara Rp 260 jutaan (tipe 2.1 Entry CVT) hingga 684.000 baht atau setara Rp 324 jutaan (tipe 1.2 Sport Premium CVT with Black Roof).

Baca juga: Meluncur Dua Hari Lagi, Ini Prediksi Harga Yaris Facelift

5. Catat, Begini Cara Urus BPKB Hilang

Pajak progresif dikenakan bagi dua kendaraan atau lebih dengan nama pemilik di STNK dan BPKB yang sama.Dok. Samsat Pajak progresif dikenakan bagi dua kendaraan atau lebih dengan nama pemilik di STNK dan BPKB yang sama.

Kehilangan surat kepemilikan kendaraan tidak hanya bisa terjadi pada STNK saja.

Tetapi, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ( BPKB) pun bisa hilang. Kehilangan BPKB bisa karena beberapa hal, mulai dari bencana, kebakaran, banjir, atau pun penyebab yang lainnya.

Bagi pemilik kendaraan yang mengalami kejadian ini, bisa segera mengurusnya dengan melengkapi sejumlah persyaratan yang diperlukan.

Mengingat, keberadaan BPKB sangat penting sebagai bukti kepemilikan kendaraan yang sah dan bisa dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Catat, Begini Cara Urus BPKB Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com