Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beban Pengemudi Bus AKAP Lebih Berat dari Mengemudikan Mobil

Kompas.com - 27/08/2020, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antar kota antar provinsi (AKAP) memiliki trayek yang jauh dan waktu tempuh yang lama. Agar bisa lebih cepat sampai tujuan, biasanya pada satu bus memiliki dua pengemudi.

Jadi saat pengemudi yang pertama merasa lelah, bisa digantikan dengan driver ke dua agar perjalanan tetap bisa berjalan dan tidak terlalu lama. Lalu kapan pengemudi bus AKAP ini beristirahat?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, bus termasuk pada kendaraan besar. Secara fisik, menyetir kendaraan tersebut lebih berat dibanding mobil biasa.

Baca juga: Bus Tronton Bermanuver dengan Ban Belakang Ikut Berputar

sopir busKompas.com/Fathan Radityasani sopir bus

“Pengemudi harus menjaga keseimbangan dan visibilitasnya. Sehingga durasi mengemudi sebaiknya dibatasi tiga sampai empat jam maksimal,” ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (26/8/2020).

Bus biasanya memiliki gejala limbung yang besar, hal ini membuat fisik pengemudi terkuras. Sehingga keseimbangan pengemudi mudah hilang, karena harus menyesuaikan tubuhnya melawan gaya gravitasi saat menikung maupun jalan bergelombang.

“Kemudian, blind spot pada bus itu besar, sehingga pengemudi secara berkala melihat ke spion kanan dan kiri, depan bawah, dan spion tengah. Hal ini yang membuat kerja mata lebih berat,” kata Sony.

Baca juga: Soal Jatah Mesin Terpakai di MotoGP, Posisi Yamaha Mengkhawatirkan

Sony mengatakan, melirik spion yang ada di bus lebih butuh tenaga daripada mobil kecil biasa. Melihat ke spion bus butuh waktu yang lebih lama dan menguras tenaga. Selain itu, waktu istirahat bus juga sudah diatur dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM).

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan PM 29 Tahun 2015 tentang SPM pada bus AKAP, Pengemudi maksimal istirahat selama 15 menit setelah mengemudi selama dua jam berturut-turut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com