JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Monster Energy Yamaha Massimo Meregalli menjelaskan bahwa penyebab utama rem depan tunggangan Maverick Vinales bermasalah pada MotoGP Styria ialah karena penggunaan "rem standar".
Padahal, tiga pebalap yang menggunakan motor Yamaha lainnya, Valentino Rossi, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli telah beralih ke sistem pengereman Brembo terbaru setelah ditemukannya masalah overheat pada akhir pekan lalu.
"Ini karena Maverick memiliki software yang berbeda dibandingkan pebalap kami lainnya selama akhir pekan lalu. Saat dia mencoba sistem terbaru, Maverick tidak merasa cocok," katanya dilansir Crash.net, Senin (24/8/2020).
Baca juga: Alasan Vinales Terpaksa Lompat Saat Motor Melaju 218 Kpj
A race that came to a very abrupt end! ????
Thankfully @mvkoficial12 was able to walk away from this scary get off unscathed! ????#AustrianGP ???? pic.twitter.com/NbU63tHZSv
— MotoGP™???? (@MotoGP) August 23, 2020
"Sehingga, diputuskanlah untuk menggunakan sistem yang bisa kita katakan rem standar atau konvensional, yang disesuaikan dengan gaya Maverick," lanjut Massimo.
Tetapi dalam penggunaannya setelah 6 lap, Vinales merasakan sesuatu pada rem depan Yamaha M1-nya. Dengan penuh ketelitian, ia lantas mencoba mengatasi hal itu sendiri.
Tak berselang lama, Vinales kemudian memutuskan untuk menjatuhkan diri ketika motor melaju lebih dari 200 kilometer per jam saat akan memasuki tikungan pertama Red Bull Ring lantaran demi menghindari kecelakaan yang lebih serius.
"Sayang, sesuatu terjadi dan itu di luar ekspektasi kami. Untungnya dia baik-baik saja dan tidak mengalami cedera," kata Massimo.
Baca juga: Analisis Valentino Rossi soal Rem Blong yang Dialami Motor Vinales
"Sekarang kita sedang mencoba meneliti apa yang telah terjadi dan ini tidaklah mudah karena motor yang digunakan tidak dalam kondisi baik. Tapi pastinya saya yakin di Misano kami akan mendapatkan informasi lebih dari insinyur Jepang kami," ucap dia.
Sementara itu, Rossi mengatakan, permasalahan rem pada motor Yamaha musim ini tidaklah mengejutkan. Namun, masalah pada rem juga bisa disebabkan karakter atau layout dari trek yang digunakan.
Sebagaimana diketahui, sirkuit Red Bull terkenal dengan trek lurusnya yang panjang dan tikungannya yang patah. Sehingga perlu untuk para pebalap melakukan penyesuaian khususnya di bagian rem.
"Namun, sepertinya Yamaha lebih kesulitan karena kami mencoba mengejar ketertinggalan di trek lurus dengan pengereman. Motor kami sangat lambat, tetapi sangat baik saat mengerem. Jadi, kami mengerem dengan keras dan membuat rem menjadi bekerja lebih berat," katanya.
"Saya mengalami beberapa masalah pekan lalu, tetapi kami bekerja keras dengan Brembo sejak Jumat dan pekan ini kami tidak mengalami masalah yang sama," lanjut Rossi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.