JAKARTA, KOMPAS.com - Suspensi pada setiap kendaraan berfungsi bukan hanya untuk meningkatkan kenyamanan, tapi juga pengendalian yang lebih baik. Untuk itu, penting menjaga performa dari komponen tersebut.
Namun, posisinya yang berada di kaki-kaki mobil dan jarang terlihat, membuatnya kerap terlupakan dari pantauan pemeriksaan kondisi kendaraan. Padahal, jika suspensi sampai mengalami kerusakan, akibatnya bisa fatal.
Baca juga: Ganti Ukuran Ban Jimny Gen 2, Jangan Abaikan Suspensi
Suspensi yang rusak membuat mobil jadi sulit dikendalikan pada saat menikung atau melewati permukaan jalan yang tidak rata. Dampak buruknya bisa saja berpotensi terjadinya kecelakaan.
Andi, mekanik Wahyu Motor, bengkel spesialis per di MGK Kemayoran, mengatakan, pemilik kendaraan yang usia pakainya lebih dari tiga tahun wajib memeriksakan kondisi peredam kejut kendaraannya.
Sering kali ada tanda-tanda yang nampak dari perangkat tersebut yang membutuhkan perbaikan. Biasanya terlihat dari penampakan rembesan oli di bodi suspensi atau tabung sokbreker.
Baca juga: Di Rumah Aja, Begini Cara Mendeteksi Suspensi Mobil Sudah Rusak
"Jika melihat hal ini pemilik wajib memperbaikinya dengan mengganti langsung atau kalau tipe mobil lama bisa mengganti sil karetnya dengan yang baru dan mengganti oli suspensi baru. Kalau mobil modern biasanya rusak harus ganti langsung," ujar Andi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Andi menambahkan, kerusakan pada suspensi umumnya tidak terjadi dalam waktu singkat. Kebiasaan melewati jalan rusak atau kendaraan sering memuat beban berat adalah beberapa penyebabnya.
"Pemilik kendaraan pun bisa merasakan kenyamanan yang berkurang bila suspensi tidak bekerja dengan baik. Salah satu petunjuknya adalah sisi ban yang habis tidak bersamaan," kata Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.