Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Minum Bensin RON Tinggi, Kenali Spesifikasi Kendaraan

Kompas.com - 24/06/2020, 16:45 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan spesifikasi lebih tinggi dari yang dianjurkan bisa berdampak buruk bagi kendaraan kesayangan, terutama pada bagian mesinnya.

Sebab, setiap kendaraan bermotor memiliki kapasitas mesin dan kompresi mesin yang berbeda-beda. Sehingga, di pasaran terdapat beberapa jenis BBM yang bisa digunakan sesuai dengan spesifikasi mobil atau motor itu sendiri.

Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, asal isi bensin akan mempengaruhi kewaetan dan performa mesin. Sebaliknya, penggunaan BBM yang tepat dapat memperpanjang usia komponen tersebut.

Baca juga: Waspada Saat Lampu Indikator Engine Check pada Mobil Menyala

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

"Adanya penimbunan kerak karbon di ruang bakar, karena pembakaran tidak berlangsung dengan sempurna. Sehingga, lama-kelamaan bakal mengakibatkan mesin mengelitik," katanya saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, tenaga yang dihasilkan mesin juga dapat berkurang, karena banyak endapan karbon di ruang bakar. Dampak buruk lainnya, dapat membuat injector menjadi tersumbat dan lain-lain.

Pada kesempatan terpisah, Dosen Teknik Mesin ITB, Tri Yuswidjajanto mengatakan, semakin rendah nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar, dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi dan akan berakibat bensin lebih sulit menguap atau penguapan rendah.

Bensin yang gagal terbakar tadi, dapat menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau klep.

Baca juga: Mengapa Rem Tangan Mobil Kurang Pakem?

Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Shell V-Power ke mobil BMW 520i Luxury saat acara flag-off dari BMW Driving Experience di SPBU Shell, Jalan Gatot Subroto, Menteng Dalam, Jakarta, Senin (12/3/2018). Program BMW Driving Experience merupakan kegiatan untuk menempuh lima kota besar sejauh 900 kilometer dengan mengendarai BMW Seri 5, salah satunya BMW 520i Luxury yang memiliki mesin 4-silinder BMW TwinPower Turbo serta memakai bahan bakar berkualitas.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Shell V-Power ke mobil BMW 520i Luxury saat acara flag-off dari BMW Driving Experience di SPBU Shell, Jalan Gatot Subroto, Menteng Dalam, Jakarta, Senin (12/3/2018). Program BMW Driving Experience merupakan kegiatan untuk menempuh lima kota besar sejauh 900 kilometer dengan mengendarai BMW Seri 5, salah satunya BMW 520i Luxury yang memiliki mesin 4-silinder BMW TwinPower Turbo serta memakai bahan bakar berkualitas.

"Sementara BBM yang RON-nya terlalu besar, akan mengakibatkan daya hilang sehingga boros dan emisi tinggi. Secara teknis, bahan bakar tidak terbakar semua," kata dia.

Jadi, mulai sekarang gunakan BBM sesuai rekomendasi pabrikan. Bukan masalah BBM yang mahal akan memberikan kualitas terbaik atau sebaliknya, tetapi hal ini mengenai kemampuan mesin kendaraan dalam melakukan pembakaran.

Nilai Oktan / RON - Rasio Kompresi Ideal Penggunaan
RON 88 - 7-9 : 1
RON 90 - 9-10 : 1
RON 92 - 10-11 : 1
RON 95 - 11-12 : 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com