7 Fitur Keamanan Wajib di MotoGP, Salah Satunya Batu Kerikil

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun para pebalap MotoGP sudah menggunakan perlengkapan berkendara yang terbaik, tapi fitur keamanan pada sirkuit juga tidak boleh dilupakan. Sebab, fitur-fitur keamanan tersebut juga dapat menyelematkan nyawa pebalap.

Dikutip dari BoxRepsol.com, ada beberapa fitur keamanan pada sirkuit yang dapat membuat jalannya balapan di MotoGP menjadi lebih aman.

Baca juga: Trik Irit BBM Motor MotoGP, Selang Bensin Sampai Dijepit

1. Marshal

Marshal akan diberikan pos untuk memantau jalannya balapan. Kehadiran marshal tidak hanya untuk memastikan regulasi berjalan dengan baik, tapi juga harus memperhatikan setiap seksi pada trek untuk mengevaluasi kondisi yang ideal untuk balapan.

Jika kondisi kurang baik, marshal akan melapor pada Race Director atau memberi tahu langsung pada pebalap melalui kode pada bendera yang dikibarkan.

Dengan mengibarkan bendera, marshal juga dapat menginformasikan pebalap apakah ada masalah teknis pada motor atau pebalap tersebut didiskualifikasi. Marshal juga jadi yang pertama menolong pebalap yang mengalami insiden.

TWITTER.com/MOTOGP Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, highside crash di tikungan keenam pada menit-menit akhir sesi FP1 MotoGP Australia 2019 yang digelar di Sirkuit Philip Island, Australia, Jumat (25/10/2019).

2. Airfence

Pagar yang terbuat dari balon dengan bahan khusus ini juga dinilai sangat ampuh dalam menyelamatkan pebalap yang mengalami insiden kecelakaan.

Airfence mampu menyerap benturan dengan sangat baik, sehingga memberikan dampak yang sangat kecil pada pebalap dan motornya saat terseret atau terhempas ke luar trek.

Airfence sering kali ditempatkan di run-off area di tikungan yang terdapat ruang terbatas untuk melakukan manuver. Fitur keselamatan ini hanya ditempatkan pada titik-titik yang dianggap krusial.

3. Gravel

Gravel adalah area besar yang diisi oleh batu-batu kerikil dan cukup dalam. Gunanya adalah untuk menghentikan pebalap yang terseret ke luar trek. Ketika pebalap masuk ke gravel, biasanya akan terjatuh karena cukup dalam.

TWITTER.com/MotoGP Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, menyaksikan para marshal di Sirkuit Twin Ring Motegi berusaha mengangkat motornya setelah ia mengalami crash di pagelaran MotoGP Jepang 2019, Minggu (20/10/2019).

4. Run-off Area

Run-off area terdapat di beberapa tikungan, posisinya ada di sebelum gravel dan berupa aspal. Fungsinya adalah untuk membuat pebalap yang melebar ke luar trek bisa memperbaiki jalurnya lagi ke dalam trek.

5. Alat Pemadam Kebakaran

Alat yang satu ini sudah pasti wajib ada, bukan hanya di ajang balap MotoGP saja, tapi di semua ajang balap. Motor balap MotoGP yang terjatuh sangat berpotensi menyebabkan kebakaran. Alat pemadam kebakaran harus diletakkan di setiap sudut sirkuit.

Baca juga: Alasan Tangki Motor Balap MotoGP Diselimuti Sebelum Balapan

6. Tim Medis

Selain marshal, ada juga tim medis yang memantau trek dari dekat agar dapat bertindak cepat untuk menolong pebalap. Tak hanya ambulans dan Clinica Mobile yang wajib ada pada balapan MotoGP.

Tapi, ajang balap paling bergengsi di dunia ini juga bisa dibatalkan jika helikopter tidak mendapat izin terbang karena gangguan cuaca. Sebab, helikopter dibutuhkan untuk membawa pebalap ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas lengkap.

Jika salah satu dari tim medis di atas yang tidak dapat digunakan, balapan bisa saja ditunda atau bahkan dibatalkan.

7. Lainnya

Di titik-titik tertentu, di mana marshal tidak dapat memantau kondisi trek, kehadiran kamera keamanan atau CCTV berperan penting.

Semua personil marshal dilengkapi dengan rompi yang disesuaikan dengan tugas utamanya masing-masing. Semua personil marshal dan mekanik yang bekerja di Pit Lane, juga diwajibkan untuk menggunakan helm.