JAKARTA, KOMPAS.com - Suspensi atau sokbreker memiliki fungsi yang sangat penting pada sepeda motor. Sebab, komponen ini juga mempengaruhi performa, kendali, dan kenyamanan berkendara.
Untuk itu, penting untuk melakukan perawatan pada sokbreker. Sebab, jika terjadi kerusakan, akan sangat berdampak pada kenyamanan dan aspek lainnya.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Standar Samping Bikin Sokbreker Belakang Rusak
Kelvin, pemilik bengkel spesialis peredam kejut Kelvin PJRT di Bandung, Jawa Barat, mengatakan, tidak sulit merawat suspensi agar kondisinya tetap terawat dan berfungsi dengan baik.
"Pertama jangan biasakan motor kotor. Kedua jangan biasakan membawa beban melebihi kapasitas, dan ketiga jangan pakai aksesori peninggi shockabsorber buat shock belakang," kata Kelvin, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Berikut 3 jurus jitu untuk merawat sokbreker motor:
1. Jaga Kebersihan Sokbreker
Kelvin mengatakan, suspensi yang kotor menjadi tempat debu dan kerikil halus. Jika sudah menumpuk, debu dan kerikil dapat menyebabkan as sokbreker baret dan mengakibatkan oli bocor.
"Apalagi kalau musim hujan, kan sering kotor, masuk air, sering-sering bersihkan bagian suspensi," ujar Kelvin.
Baca juga: Hindari Patah Sokbreker, Begini Teknik Benar Menghajar Jalan Berlubang
2. Pemakaian yang Wajar
Menurut Kelvin, pemakaian wajar yang dimaksud adalah tidak membawa beban melebihi batas normal. Khusus untuk pemakaian sokbreker aftermarket, setel tingkat kekerasannya sesuai beban yang sering dibawa.
"Kalau kita sering boncengan, kalau misalkan pakai shock variasi, bisa disetel per-nya, dibuat seusai kebutuhan, jadi di jalan lebih nyaman dan tidak amblas," kata Kelvin.
3. Jangan Pakai Peninggi Sokbreker.
Anting-anting peninggi suspensi membuat sokbreker jadi lebih tinggi. Namun, ubahan ini berpotensi memberikan dampak buruk. Sudutnya dikhawatirkan dapat berubah dan membuatnya kerja lebih keras.
Parahnya lagi, bisa menyebabkan sokbreker bengkok. Selain itu, material yang digunakan untuk membuat peninggi sokbreker ini juga diragukan dan berpotensi patah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.