JAKARTA, KOMPAS.com - Selain drama antara Nicky Hayden dan Dani Perdosa, ada drama yang tidak kalah menarik yang terjadi di GP Estoril 2006.
Drama ini terjadi antara Valentino Rossi yang kala itu membela tim Camel Yamaha dan sedang mengincar gelar juara dunia 2006. Rossi terlibat drama dengan pebalap tim satelit Fortuna Honda, Toni Elias.
Berbeda dengan Hayden yang tidak bisa finis karena jatuh, Rossi meraih podium kedua di Estoril. Rossi yang sebetulnya sudah di atas angin dari Hayden, namun kalah dari Elias dengan selisih tipis 0,002 detik.
Meski podium dia tidak mencetak poin maksimal, posisi dua membuatnya hanya menambah 20 poin. Raihannya waktu itu 244 poin, unggul delapan poin dari Hayden yang tertahan dengan 236 poin.
Baca juga: Kisah Pedrosa, Tabrak dan Nyaris Gagalkan Hayden Jadi Juara Dunia 2006
Sayangnya di seri terakhir di GP Valencia, Rossi yang mempimpin klasemen sedang sial. Dia jatuh, tapi masih bisa menyelesaikan balap di posisi ke-13 dan hanya dapat tambahan 2 poin menjadi 247 poin.
Sedangkan Hayden yang finis di posisi ketiga mendapat 16 poin. The Kentucky Kid akhirnya mejadi Juara Dunia MotoGP 2006 dengan total raihan 252 poin, unggul lima poin dari Rossi.
Elias berpikir Rossi masih kesal dengan kejadian itu. Sebab bukan hanya kalah di GP Estoril dengan jeda sangat tipis, tapi Rossi gagal jadi juara dunia dengan selisih 5 poin yang seharusnya bisa diraih di Portugal.
"Saat saya jumpa Valentino, yang mana saya jumpa dia setiap tahun di Austin, Texas. Saya bisa lihat dia masih ada ganjalan soal balapan di Estoril itu," kata Elias dikutip dari Crash.net, Minggu (2/5/2020).
Baca juga: Alasan Rossi Absen di Balapan Virtual Ketiga
Elias memahami kenapa Rossi kesal karena dia merupakan penghambat Rossi djuara dunia. Di satu sisi Elias bilang itu adalah kesempatan langka dia bisa menang, dan bertarung dengan Rossi sampai garis finis.
"Dia belum memaafkan saya, ini sudah berakhir dan saatnya berteman. Namun itu tak mungkin. Dia sangat kompetitif, dia tak akan memaafkan saya," katanya.
Bahkan kemenangan Elias di GP Estoril itu merupakan satu-satunya kemenangan sepanjang karirnya. Dia berterimakasih kepada Michelin di Estoril tapi juga kesal hanya memakai ban bagus di akhir musim.
"Terima kasih Michelin sangat membantu dengan ban baru di hari Sabtu. Namun saya juga marah karena mereka hanya memberikan ban lunak jelang akhir musim kepada saya," katanya.
Menanggapi perkataan Elias yang mengatakannya masih dendam. Rossi bilang tidak pernah marah soal Estoril, tapi justru karena kejadian di Jerez, Spanyol, di mana dia jatuh karena Elias.
"Saya tidak marah kalah di Portugal. Tapi saat jatuh di Jerez. Saat itu balapan pembuka musim itu dan saya jatuh di tikungan pertama. Awalnya saya maafkan, tapi tidak setelahnya," kata Rossi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.