Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Transmisi Manual

Kompas.com - 30/04/2020, 08:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan transmisi manual masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, untuk menemani kegiatan sehari-hari.

Alasannya beragam, dari harga yang lebih terjangkau, tangguh melintasi berbagai medan jalan, hingga anggapan biaya perawatan mudah dan murah.

Tetapi, tak sedikit dari penggunanya yang kerap melakukan kebiasaan buruk saat mengemudikan mobil. Alhasil, perbaikan untuk beberapa komponen lebih cari dari seharusnya, bahkan rusak.

Baca juga: Catat, Ini Kriteria Pengguna Kendaraan yang Boleh Mudik

Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.Youtube/Maxresdefault Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.

Training Director Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, kesalahan paling umum dan sering dilakukan pengemudi mobil transmisi manual adalah cara menginjak pedal kopling.

"Pertama kaki selalu standby di pedal kopling. Meski hanya menempel, tapi ini bisa menyebabkan kopling cepat aus. Lagipula, itu berpotensi menyebabkan kecelakaan," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

Oleh sebab itu, sebaiknya ketika berada di lampu merah atau jalanan macet kembalikan tuas transmisi ke posisi netral dan istirahatkan kaki dari pedal kopling. Terlebih saat mobil tengah berjalan.

"Kalau takut untuk melepaskan kaki dari kopling ketika mobil diam, pakai rem tengan saja. Lebih baik dibandingkan kaki terus menempel di kopling. Bahaya dan buat otot pegal," kata Trainer Indonesia Safety Driving Center (ISDC) Norman Syam di kesempatan terpisah.

Baca juga: Pakai Mobil Transmisi Manual, Jangan Parkir Sambil Masukan Gigi

Keselarasan penggunaan transmisiKompasOtomotif Keselarasan penggunaan transmisi

Kesalahan umum kedua, pengemudi menginjak gas pada saat kendaraan akan mulai dijalankan. Hal itu berbahaya karena berpotensi membuat mobil terhentak dan maju dengan kecepatan yang mengagetkan pengemudi.

"Cukup lepas perlahan kopling saja, khususnya di jalanan rata. Kemudian tambahkan gas sedikit," katat Marcell.

Selanjutnya, pedal kopling tidak diinjak hingga penuh ketika melakukan perpindahan gigi. Menurut Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, kebiasaan itu bisa membuat dog-clutch cepat rusak.

"Terakhir, dalam hal efisiensi bahan bakar, masih sering perpindahan gigi tidak disesuaikan dengan kecepatan atau putaran mesin mobil," tutur Marcell.

Jangan Parkir Masukkan Gigi

Wuling Confero S ACT dengan transmisi manual enam percepatan tanpa ada pedal kopling. Wuling Confero S ACT dengan transmisi manual enam percepatan tanpa ada pedal kopling.

Menarik hand brake atau rem tangan, saat mobil parkir sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh para pemilik mobil.

Rem tangan ini memiliki fungsi agar mobil tidak bergerak, meski perseneling mobil dalam posisi netral.

Hanya saja, tidak semua pemilik mobil mempunyai perilaku yang seperti itu. Ada beberapa, terutama pengguna mobil transmisi manual memilih menahan gerak mobil dengan cara memasukkan gigi perseneling atau tidak menetralkan mobil.

Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.Youtube/Maxresdefault Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau