Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Pakai Kick Starter pada Motor Matik, Awas Mesin Jebol

Kompas.com - 28/04/2020, 08:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap motor matik pasti sudah dilengkapi dengan electric starter atau starter tangan. Namun, sebagian model masih juga mempertahankan kick starter alias engkol yang menjadi jarang digunakan ketika hendak menyalakan mesin.

Beberapa orang cenderung memilih cara mudah, menekan tombol electric starter untuk menghidupkan mesin, karena lebih praktis dan efisien. Selain itu, tidak membutuhkan tenaga, hanya tinggal menekan tombol saja.

Berbeda dengan kick starter yang perlu tenaga lebih untuk menghidupkan mesin. Selain itu, dalam keadaan mesin yang dingin, terkadang jantung pacu belum tentu langsung menyala dalam sekali tendang.

Baca juga: Mobil Tidak Parkir di Garasi Saat PSBB, Siap-siap Rugi Jutaan Rupiah

Kepala Mekanik AHASS Daya Adicipta Motor (DAM), Wahyudi, mengatakan, ada perbedaan kick starter untuk jenis motor sport dan bebek dengan motor matik.

 

Menurutnya, kick starter yang jarang digunakan pada motor bebek atau sport tidak masalah. Pasalnya, posisi gigi transmisi berada di dalam bak oli, sehingga tidak akan macet dan mengganggu kinerja mesin.

Baca juga: 7 Jurus Posisi Naik Motor Agar Tidak Mudah Lelah

Sedangkan untuk skutik, gigi starter ditempatkan di ruang CVT yang notabene menghasilkan debu akibat gesekan dari transmisi itu. Akibatnya, debu bisa menempel di gigi starter, sehingga bisa membuat macet karena gemuk (grease) kick starter terkontaminasi.

“Akibatnya kick starter menjadi seret dan bisa kering. Sehingga, kick starter bisa menjadi keras dan tidak bisa digunakan, yang parahnya lagi bisa menyebabkan mesin jebol” ujar Wahyu kepada Kompas.com.

Meskipun penggunaan kick starter pada motor matik terkesan lebih ribet. Pasalnya, pengendara harus turun dari motor sambil memfungsikan standar tengah. Namun, Wahyu menyarankan, sebaiknya tetap sesekali menggunakan kick starter.

“Sebab jika tidak, akan ada potensi kerusakan pada motor. Selain itu pemilik motor sebaiknya membersihkan komponen CTV setiap 8.000 km,” kata Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ah moso jebol, jorok kali yang punya, taunyanglinding isi bensin gantinoli doang, sayabpake matik dr tahun 2000, sampe skg masih bermatik ria, yang 2009 pake, yang kekinian pake, alhamdullilah baik2 saja, mbo ya berita yang mendidik yang baca, kasih info tips merawat matik biar ga jebol.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Peringatkan Hamas, Netanyahu: Serangan Akan Semakin Meningkat!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau