JAKARTA, KOMPAS.com - Umumnya harga sebuah barang ditentukan oleh kondisinya baru atau bekas. Jika anyar, sudah menjadi hal wajar apabila harganya lebih mahal dibandingkan dengan harga bekasnya.
Tetapi, hukum jual beli tersebut tidak sepenuhnya berlaku untuk kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Di pasar mobil bekas (mobkas) misalnya, tidak sedikit mobil lawas yang harganya justru mengalahkan mobil-mobil keluaran terbaru.
Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, MPV Murah Diskon Hingga Rp 30 Juta
Banyak hal yang mempengaruhi mahal atau murahnya harga sebuah mobil bekas, salah satunya adalah sejarah atau kelangkaannya.
Semakin langka sebuah mobil tentunya akan memiliki harga cukup tinggi yang bahkan bisa dibilang tidak masuk akal.
Harga mobil tersebut tidak lagi berpatokan pada pasarannya, tetapi didasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Pemilik showroom mobil lawas Kedai Built Up di Bekasi, Helmie Sarosa mengatakan, banderol mobil lawas di pasaran memang sangat bervariasi, tidak ada patokan yang jelas perihal harganya.
Baca juga: Saat Pandemi Corona, Uang Rp 70 Juta Bisa Bawa Pulang Xenia 2010
“Makanya saya bilang investasi tidak hanya pada emas. Simpel aja mobil built up (CBU/Completely Built Up), mobil retro tahun 70-an atau 80-an itu akan naik,” katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Helmie menambahkan, tidak semua mobil lawas bisa dijadikan sebagai barang investasi. Hanya mobil dengan kriteria tertentu yang bisa membuatnya memiliki harga hingga ratusan juta rupiah.
Menurutnya, kriteria pertama mobil harus datang langsung dari luar negeri dan bukan yang dijual oleh agen pemegang merek (APM) di Indonesia.
“Misalnya Mazda MX6 atau Mazda Astina, itu mobil keren dan unik, tapi harganya tidak begitu signifikan naiknya. Karena dulu banyak dijual di sini,” kata Helmie.
Helmie menyebut, ada beberapa mobil lawas dari pabrikan lokal yang justru harganya terus naik.
“Ada mobil lokal yang naik terus, seperti Corolla DX atau Hardtop. Tapi kalau dibandingkan dengan yang model built up, pasti lebih tinggi lagi, misalnya DX versi kupe atau hardtop versi Australia,” ujarnya.
Helmie mengatakan, untuk mobil, Corolla DX tipe sedan dengan kondisi yang sudah bagus dan rapi harganya bisa mencapai Rp 100 jutaan.
Berbeda lagi dengan model coupe atau station wagon yang harganya bisa jauh lebih tinggi, yakni mencapai Rp 150 jutaan hingga Rp 170 jutaan.
Baca juga: Deretan Mobil Bekas Harga Rp 50 Jutaan
Menurutnya, mobil dengan model coupe atau dua pintu, station wagon, hingga convertible atau atap terbuka mempunyai keunikan tersendiri.
Maka tidak heran jika harga mobil lawas dengan model tersebut masih tetap bertahan di kisaran harga yang cukup tinggi.
“Mereknya harus sudah ada di Indonesia, tapi modelnya jarang. Seperti model coupe atau station wagon itu harganya enggak pernah turun, karena jarang di Indonesia, makanya lebih diminati,” kata Helmie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.