Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpaksa Berboncengan Motor saat PSBB, Bagaimana Tekniknya?

Kompas.com - 09/04/2020, 17:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berboncengan menggunakan sepeda motor di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih dilakukan sebagian orang dalam beraktivitas. Caranya tetap menjaga jarak saat berboncengan.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion (SRP) Wahana, mengatakan, tentang adanya arahan jaga jarak, mengenai posisi berboncengan yang harus juga diberikan jarak antara pengendara dengan pembonceng.

Sementara, kalau dilihat dari sisi safety riding (keselamatan berkendara), posisi ini tentu membahayakan.

Baca juga: Asosiasi Ojol Menolak Keras Larangan Angkut Penumpang saat PSBB

"Namun, dalam situasi seperti ini pastinya tidak mungkin juga jika harus berboncengan dengan posisi rapat ke pengendara," ujar Agus, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Agus menyarankan, pastikan penumpang yang dibawa dalam keadaan sehat, bisa dilihat dari fisik yang bugar, misalnya secara kasat mata. Kalau perlu dideteksi dengan alat pengukur suhu tubuh, supaya memastikan kondisi fit.

"Jaga kecepatan saat berkendara, karena dengan posisi duduk pengendara yang cukup berjarak, maka akan mengganggu keseimbangan, khususnya pada saat melakukan manuver menikung," kata Agus.

Selain itu, Agus menjelaskan, jangan melakukan pengereman mendadak. Sebab, akan membuat penumpang otomatis terdorong ke depan dan bisa membahayakan pengendara.

Baca juga: Pengemudi Ojol Sudah Punya Protokol untuk Angkut Penumpang

"Selalu ingatkan penumpang untuk berpegangan pada behel/besi di belakang motor dan menjaga keseimbangan," ujar Agus.

Agus menambahkan, selalu gunakan riding gear (perlengkapan berkendara) yang aman dan nyaman, serta biasakan gunakan masker saat berkendara dan menutup visor (kaca) helm.

"Mengenai sisi bahayanya adalah jika kecepatan kendaraan melaju kencang, maka akan sulit untuk mengendalikan keseimbangan dan potensi tersangkut dan terjatuh akan sangat besar dibandingkan berboncengan dengan posisi aman, yaitu rapat ke tubuh pengendara," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mentaati peraturan daerah kita semua menjaga keselamatan semua putus mata rantai covid 19


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau