JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai 16 Maret 2020, Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) memberlakukan tarif baru untuk ojek online ( ojol) khusus Zona II atau wilayah Jabodetabek.
Adapun kenaikan tarif batas bawah (TBB) sebesar Rp 250 per kilometer (km), dari semula Rp 2.000 menjadi Rp 2.250 per kilometer (km).
Sedangkan untuk tarif batas atas (TBA) menjadi Rp 2.650 per km, atau naik sebesar Rp 150, dari semula Rp 2.500.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi mengatakan, kenaikan tarif ini telah disepakati termasuk oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Selain itu, informasi yang tidak kalah pentingnya lagi soal Yamaha resmi menaikkan harga Nmax model 2020. Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal otomotif pada Rabu 11 Maret 2020:
1. Kemenhub Kerek Tarif Ojek Online, Begini Respons Gojek dan Grab
Mulai 16 Maret 2020, Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) memberlakukan tarif baru untuk ojek online ( ojol) khusus Zona II atau wilayah Jabodetabek.
Adapun kenaikan tarif batas bawah (TBB) sebesar Rp 250 per kilometer (km), dari semula Rp 2.000 menjadi Rp 2.250 per kilometer (km).
Sedangkan untuk tarif batas atas (TBA) menjadi Rp 2.650 per km, atau naik sebesar Rp 150, dari semula Rp 2.500.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi mengatakan, kenaikan tarif ini telah disepakati termasuk oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Baca juga: Kemenhub Kerek Tarif Ojek Online, Begini Respons Gojek dan Grab
2. Pasaran Harga Suzuki Satria 2-tak Termurah, Masih Ada Rp 2 Jutaan
Perjalanan Suzuki Satria sudah dimulai sejak era 2-tak. Tak sedikit yang mengidolakan motor bebek underbone tersebut. Bahkan, masih banyak yang mencari motor bekas Satria 2-tak.
Satria 2-tak di Indonesia terkenal dengan dua model, yakni Satria 120R dan Satria 120 LSCM. Satria 120R biasa dijuluki "Satria Lumba-lumba", sedangkan Satria 120 LSCM biasa disebut dengan " Satria Hiu".
Andi Panser, dari bengkel Blue Tech di Kendal, Jawa Tengah, yang biasa merestorasi Satria 2-tak, mengatakan, masih ada yang menjual Satria Lumba-lumba atau Satria Hiu. Meskipun, dengan kondisi seadanya atau "bahan".
Baca juga: Pasaran Harga Suzuki Satria 2-tak Termurah, Masih Ada Rp 2 Jutaan
3. Harga All New Nmax Naik, Ini Alasan Yamaha
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) melakukan penyesuaian harga untuk Nmax model 2020 versi standar per Maret 2020. Kini, harga sepeda motor itu lebih mahal Rp 250.000.
Berdasarkan situs resmi Yamaha Indonesia, produk yang baru ditawarkan pada Desember 2019 ini dibanderol Rp 29.750.000 on the road DKI Jakarta. Sebelumnya, motor tersebut dipasarkan dengan harga Rp 29,5 juta.
"Terkait kenaikan harga itu, dipicu oleh berbagai hal. Salah satunya adalah BBN-KB, kebijakan pemerintah daerah, dan banyak lagi. Jadi bukan hanya dari sisi Yamaha saja," kata GM After Sales and Motorsport PT YIMM M.Abidin di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Baca juga: Harga All New Nmax Naik, Ini Alasan Yamaha
4. Satria 2-tak Termahal, Tembus Rp 45 Juta
Harga motor lawas, meskipun bekas, sulit ditebak. Tergantung dengan bagaimana kondisinya, apakah terawat atau tidak. Semakin terawat, tentu semakin tinggi harganya.
Namun, perawatan biasanya dilakukan pada motor yang kondisinya masih relatif bagus. Untuk motor yang kondisinya jauh dari kata sempurna, solusinya adalah restorasi.
Tren restorasi juga banyak dilakukan pada motor bebek alias underbone legendaris, seperti Suzuki Satria 2-tak. Motor lawas ini ada beberapa model, antara lain Satria 120S, Satria 120R (Satria Lumba-lumba), dan Satria 120 LSCM (Satria Hiu).
Baca juga: Satria 2-tak Termahal, Tembus Rp 45 Juta
5. Mengapa Ada Bus yang Tanpa Pintu di Sisi Sopir?
Bagi yang Anda yang jarang naik bus antar kota, jangan kaget kalau pada bagian kanan (sopir), tidak ada pintu untuk si pengemudi. Jadi, sopir harus masuk dari pintu lain di sebelah kiri depan bodi, sama seperti penumpang lainnya.
Ternyata, mengapa pada sisi sopir tidak dilengkapi pintu ada alasannya. Jadi sudah ada imbauan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) sejak 2007.
Isi surat imbauan tersebut, yaitu:
1. Dalam rangka meningkatkan bentuk tanggung jawab pengemudi bus dalam mengemudikan kendaraannya sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan penumpang, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
a. Dalam konstruksi rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor dengan peruntukan sebagai mobil bus, pintu keluar bagi pengemudi ditiadakan dan keberadaan tempat keluar darurat (pintu dan/atau jendela) harus dimaksimalkan.
Baca juga: Mengapa Ada Bus yang Tanpa Pintu di Sisi Sopir?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.