Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Kawasaki Ninja 150 RR Jangan Salah Pilih Oli, Ini Akibatnya

Kompas.com - 07/03/2020, 07:32 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasaki Ninja 150 RR membutuhkan pelumasan mesin yang berbeda dengan sepeda motor 4-tak. Sebab, motor sport 2-tak ini juga membutuhkan oli samping.

Oli mesin memang berfungsi untuk melumasi bagian dalam mesin. Tapi ada bagian pada motor 2-tak yang butuh pelumas khusus, seperti silinder dan kepala silinder. Di situlah oli samping berperan untuk melumasinya.

Baca juga: Kawasaki Masih Sediakan Suku Cadang Ninja 150 RR

Erky Manurung, Wakil Ketua Ninja Owner Club (NOC), mengatakan, pilihan oli untuk Ninja 150 RR atau Ninja 2-tak cukup beragam. Tidak perlu gunakan oli mesin dengan jenis full synthetic.

Kawasaki Ninja 2-tak RR 150 dipajang di diler Surapita Unitrans, Surabaya. Motor ini sekarang menjadi barang langka.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Kawasaki Ninja 2-tak RR 150 dipajang di diler Surapita Unitrans, Surabaya. Motor ini sekarang menjadi barang langka.

"Untuk oli mesin, menurut saya semi synthetic juga sudah cukup. Untuk mereknya, semua jenis sih bagus. Namanya pelumas transmisi, yang penting sih rutin penggantiannya," ujar Erky, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Erky menjelaskan, apabila ingin pakai oli mesin jenis full synthetic, sebaiknya tetap konsisten menggunakan oli itu seterusnya. Sebab, jika dicampur dengan oli mesin yang semi synthetic, dapat membuat kampas kopling menjadi selip.

Baca juga: Biaya Restorasi Ninja 150 RR, Siapkan Minimal Rp 10 Juta

"Salah satu kesalahan yang banyak dilakukan pemilik Ninja 150 RR ini karena mentang-mentang 2-tak, ganti oli mesin tidak rutin. Standarnya sama seperti motor lain, maksimal tiap 1.500 km atau sebulan sekali," kata Erky, yang juga membuka usaha bengkel ERK Speed di bilangan Matraman, Jakarta Timur.

Kalau oli samping mau pakai yang sintetis tidak apa, tergantung dari pengendara gunakan bahan bakar dengan oktan berapa. Tapi jangan sembarangan, lihat juga kompresi motornya berapa.

"Jadi, jangan berlebihan juga, kecuali performa mesinnya sudah ditingkatkan," ujar Erky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com