Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Elektrifikasi, Honda Lebih Pilih Hybrid

Kompas.com - 21/02/2020, 08:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain Suzuki, PT Honda Prospect Motor (HPM) menjadi salah satu agen pemegang merek (APM) yang terlihat santai menghadapi euforia kendaraan listrik di Indonesia.

Namun, bukan berarti bergeming, karena selama ini menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy, Honda terus melakukan pemantauan intensif soal perkembangannya.

"Kami tidak diam, kami terus pantau dan pelajari. Saya sudah sempat bicara, jadi teknologi elektrifikasi itu harus benar dipelajari baik-baik, harus melihat kebutuhan konsumen seperti apa, kalau sekarang ini kita sedang tunggu petunjuk teknis (juknis)," ucap Billy di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Ditanya soal Elektrifikasi, Suzuki Tagih Juknis Mobil Listrik

Mobil listrik konsep Honda Everus meluncur di China.ISTIMEWA Mobil listrik konsep Honda Everus meluncur di China.

Saat ditanya apakah Honda tertarik untuk meluncurkan mobil listrik di Indonesia, Billy menegaskan, untuk saat ini Honda lebih memilih untuk bermain di segmen hybrid lebih dulu.

Alasannya beragam, kata dia, namun paling utama adalah masalah fasilitas dan infrastruktur pendukungnya. Seperti stasiun pengisian daya listrik dan lain sebagainya.

Baca juga: Ini Arti Emblem RS di Mobil Honda, Banyak yang Kecele

Honda CR-V Hybrid model 2020 resmi diperkenalkan di ASKOMPAS.com/Ruly Honda CR-V Hybrid model 2020 resmi diperkenalkan di AS

"Secara line-up sekarang ini kami sudah punya semua, dari hybrid, plug-in, fuel cell, baterai ada semuanya dan itu sudah dilihat dan dicoba di Jepang. Kalau juknis keluar, action kami juga akan cepat," ujar Billy.

"Untuk Honda, sekarang ini baiknya hybrid, karena butuh jembatan untuk edukasi ke konsumen juga. Kalau tiba-tiba lompat, bagaimana industri internal combustion engine (ICE), terus infrastruktur dan charging station juga bagaimana? Pastinya kami pantau terus lah, yang pasti kita tidak adem ayem," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau