JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini klakson merupakan alat untuk saling ‘berkomunikasi’ terhadap pengguna jalan lainnya. Namun bukan berarti membunyikan klakson bisa dilakukan sesuka hati.
Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant di beberapa negara dengan sistem lalu-lintas yang teratur, membunyikan klakson saat mengemudi bukanlah sebagai bentuk komunikasi yang baik.
“Contohnya di Jepang, hampir tidak ada yang membunyikan klakson kecuali ketika mereka ingin menunjukan sikap ketidaksukaan terhadap cara berkendara pengemudi lain,” ujar Sony kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (17/02/2020).
Baca juga: Kaca Spion Canggih di Suzuki XL7 [VIDEO]
Namun, yang terjadi dengan masyarakat Indonesia justru sebaliknya. Kebanyakan justru gemar membunyikan klakson secara berlebihan.
Kondisi inilah yang bisa memancing emosi dan menimbulkan konflik di jalan yang bisa berujung tindak kriminal.
“Klakson itu sebaiknya hanya digunakan di tempat-tempat tertentu, misalnya di rumah atau di area parkir sehingga tidak mengganggu orang lain. Contoh etika berklakson yang sudah diterapkan K3 Migas (Kesehatan Keselamatan Kerja)," jelas Sony.
Klakson satu kali ketika mau menghidupkan mesin, klaskon dua kali pertanda mobil mau maju, klakson tiga kali pertanda mobil ingin mundur, hal tersebut dilakukan untuk tanda buat keadaan sekitar.
Baca juga: Kenali Penyebab Knalpot Mobil Keluar Asap di Pagi Hari
Selain itu Sony juga menjelaskan klakson itu harusnya bersifat friendly atau bersahabat.
“Friendly itu artinya hanya membunyikan sekali dan hanya di tekan menggunakan jempol, bukan dipukul,” ujar Sony
Aturan membunyikan klakson juga sebaiknya tidak dibunyikan di tempat-tempat tertentu, seperti rumah ibadah, lingkungan sekolah atau melewati sebuah lingkuangan yang sedang berduka cita.
Sony menjelaskan budaya klakson yang terjadi di Indonesia saat ini dibuat oleh masyarakat itu sendiri, karena menurutnya setiap aturan harus memiliki dasar.
“Memang salah satu fungsi klakson betujuan untuk komunikasi dengan pengguna lain, tetapi sebaiknya itu hanya dilakukan untuk memperingatkan pengendara lain jika ada hal yang mendesak atau berbahaya,” ujar Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.