Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
M Wahab S
Pengamat F1 dan Otomotif Nasional

Komentator F1, penulis lepas, founder Forum Komunikasi Klub dan Komunitas Otomotif Indonesia (FK3O), Manager Operasional Shop & Drive PT Astra otoparts Tbk (1999 - 2001), General Manager PT Artha Puncak Semesta Indonesia. Akun twitter : @emwees.

kolom

Jakarta E-Prix, A Race for Better Future

Kompas.com - 21/01/2020, 11:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Filosofi

Begitu juga filosofi balapannya yang sedikit berbeda, jangan dibayangkan ini adalah balapan dengan mengandalakan performa kendaraan sebagai senjata utama.

Level balapan F1 pun punya batasan misal kapasitas tangki bahan bakar adalah 110 kg dengan debit aliran bahan bakar menuju ruang bakar maksimal adalah 100 kg per jam.

Meskipun batasan itu tidak sepenuhnya berpengaruh kepada performa dan kecepatan kendaraan karena ada efek aerodinamika, yang mempengaruhi waktu yang lebih singkat dalam mengambil tikungan.

Handycap

Di Formula E kapasitas baterai menjadi handycap utama, sehingga saya menyebut balapan ini adalah balapan ketahanan baterai daripada menyebut sebagai balapan performance.

Mengandalkan lebar sirkuit rata-rata 12 meter, strategi penggunaan baterai untuk mempertahankan posisi, menyusul, melibas tikungan, strategi pengereman akan berbeda dengan balapan F1. Makanya tidak jarang eks pebalap F1 bisa sukses di balapan Formula E ini.

Apabila pebalap melakukan hard braking sebelum masuk tikungan, bisa dipastikan akan menguras tenaga baterai pada saat fast out atau memacu kendaraan ketika keluar tikungan.

Pebalap berlomba melewati tikungan dalam Formula E Racing Championship di Brooklyn, New York City, 13 Juli 2019.AFP/GETTY IMAGES/David Dee Delgado Pebalap berlomba melewati tikungan dalam Formula E Racing Championship di Brooklyn, New York City, 13 Juli 2019.

Jadi, carrying speed di tikungan sangat membantu pemanfaatan energi baterai secara efektif. Begitu juga saat balapan akan banyak terjadi overtaking saat pebalap harus menghemat energy dan hanya bisa melakukan defend. Sementara pebalap lain punya strategi dengan waktu yang pas untuk melakukan overtaking.

Kesalahan kecil dalam perhitungan energi baterai akan berakibat fatal pada hasil balapan. Contohnya tim Nissan E-DAMS yang pernah melakukan kesalahan. Mereka menganggap kejadian tersebut sebagai kesalahan software dalam menghitung jumlah energi saat berlaga Mexico E-prix 2019.

Alhasil duo pebalap, Oliver Rowland dan Sebastian Buemi yang saat itu berada di posisi 3 dan 4 harus merelakan diri untuk menjadi yang ke 20 dan 21 dari 22 pebalap hanya dalam 1 lap terakhir.

NIssan Formula E.NISSAN NIssan Formula E.
Attack mode

Tentu saja ada tambahan gimmick dalam Formula E yang penuh strategi ini agar balapan semakin seru ala DRS (Drag Reduction System) di F1 yaitu attack mode. Artinya pebalap bisa mendapatkan tambahan tenaga bila melewati area attack mode zone yang posisinya sedikit tidak menguntungkan karena bukan di racing line.

Namun tambahan tenaga 25 kW ini bila dimanfaatkan dengan benar dan di waktu yang tepat, berdampak pada perbaikan posisi dan value akhir lebih besar dibanding kerugian yang didapatkan saat mengambil mode ini.

Interaksi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau