Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elvindo Bantah Skutik Listriknya Hanya Ganti Nama dari Merek Lain

Kompas.com - 13/01/2020, 13:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Electric Vehicle Indonesia atau Elvindo mulai dirakit di di kawasan Cikupa, Tangerang. Merek baru ini ikut menggairahkan pasar kendaraan listrik yang sedang digalakkan pemerintah.

Dari beberapa nama pemain sepeda motor listrik yang ada di Indonesia, desainnya terkesan mirip antara satu sama lain. Muncul dugaan awal motor yang dirakit itu hanya rebadge alias ganti nama dari motor China.

Baca juga: Lewat Elvindo, Kemenperin Harap Motor Listrik Makin Populer

Menanggapi hal tersebut, Hengky Wijaya, Direktur Utama PT Indo Jaya Motor Electric, pemegang merek Elvindo, mengatakan, Elvindo diciptakan khusus dan bukan produk yang hanya sekadar ganti nama.

Skuter listrik Elvindo siap bangun pabrik produksi di Subang Skuter listrik Elvindo siap bangun pabrik produksi di Subang

"Bukan ganti nama, memang sudah diciptakan namanya Elvindo. Kita masukkan unitnya seperti sparepart, tapi ini bukan ganti baju, atau ganti kaos," kata Hengky di Cikupa, Tangerang, akhir pekan lalu.

Hengky pun menolak bahwa desain motor listrik Elvindo mirip dengan pemain motor listrik lain. Menurutnya setiap orang punya penglihatan dan preferensi berbeda, sehingga ada yang terkesan mirip.

"Tidak mirip, bagaimana bisa mirip, tergantung bagaimana kita melihatnya. Antara satu dan dua (membandingkan) beda. Mata manusia sama, tapi penglihatannya lain. Namanya saja sudah lain," kata Hengky.

Baca juga: Skuter Listrik Elvindo Berencana Bangun Pabrik di Subang

Meski demikian, dia tak menampik saat ini motor-motor yang dirakit masih berstatus CKD dari China. Namun ke depan, Elvindo berusaha terus meningkatan jumlah kandungan komponen dalam negeri.

"Perencanaan kita dalam dua tahun TKDN sebesar 40 persen. Bodi, sasis itu hal mudah, ban juga sudah lokal, kemudian pelek. Kita sudah bawa molding (alat cetak) di Indonesia. Nanti kita bikin sendiri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau