JAKARTA, KOMPAS.com - Electric Vehicle Indonesia atau Elvindo mulai dirakit di di kawasan Cikupa, Tangerang. Merek baru ini ikut menggairahkan pasar kendaraan listrik yang sedang digalakkan pemerintah.
Dari beberapa nama pemain sepeda motor listrik yang ada di Indonesia, desainnya terkesan mirip antara satu sama lain. Muncul dugaan awal motor yang dirakit itu hanya rebadge alias ganti nama dari motor China.
Menanggapi hal tersebut, Hengky Wijaya, Direktur Utama PT Indo Jaya Motor Electric, pemegang merek Elvindo, mengatakan, Elvindo diciptakan khusus dan bukan produk yang hanya sekadar ganti nama.
"Bukan ganti nama, memang sudah diciptakan namanya Elvindo. Kita masukkan unitnya seperti sparepart, tapi ini bukan ganti baju, atau ganti kaos," kata Hengky di Cikupa, Tangerang, akhir pekan lalu.
Hengky pun menolak bahwa desain motor listrik Elvindo mirip dengan pemain motor listrik lain. Menurutnya setiap orang punya penglihatan dan preferensi berbeda, sehingga ada yang terkesan mirip.
"Tidak mirip, bagaimana bisa mirip, tergantung bagaimana kita melihatnya. Antara satu dan dua (membandingkan) beda. Mata manusia sama, tapi penglihatannya lain. Namanya saja sudah lain," kata Hengky.
Meski demikian, dia tak menampik saat ini motor-motor yang dirakit masih berstatus CKD dari China. Namun ke depan, Elvindo berusaha terus meningkatan jumlah kandungan komponen dalam negeri.
"Perencanaan kita dalam dua tahun TKDN sebesar 40 persen. Bodi, sasis itu hal mudah, ban juga sudah lokal, kemudian pelek. Kita sudah bawa molding (alat cetak) di Indonesia. Nanti kita bikin sendiri," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/13/130100815/elvindo-bantah-skutik-listriknya-hanya-ganti-nama-dari-merek-lain