JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana mobil desa atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMdes), untuk segera memasuki pasar luar negeri bakal segera terealisasi dalam waktu singkat.
Hal ini dibuktikan dengan adanya pemesanan sebanyak 10.000 unit AMMDes untuk dipasarkan sebagai kendaraan mulitguna di Nigeria.
Pemesanan ini dilakukan oleh salah satu pengusaha terkaya asal Afrika, yakni Aliko Dangote, melalui perusahaan Dangote Group.
"Betul, tapi ini bukan hal baru karena lanjutan dari pembicaraan tahun lalu sudah diinfokan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Pemesanannya itu 10.000 unit, tapi bertahap ya, tidak langsung," ujar Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
Baca juga: AMMDes Mau Mendarat di 49 Negara
Lebih lanjut Reiza menyatakan pengiriman kendaaran yang dijuluki juga sebagai "mobil pak tani" tersebut akan dilakukan bertahap selama lima tahun ke depan yang dimulai dari 2019 ini. Namun demikian, dia tidak mengetahui secara percis kapan akan dimulainya.
Hanya saja dijelaskan pada akhir Januari nanti akan ada perwakilan dari Dangote Group yang datang ke Indonesia untuk melihat langsung kesiapan produksi mobil desa tersebut.
"Untuk proses ekspor secara CBU atau CKD itu nanti belum dibicarkan lebih lanjut, kalau untuk waktunya kapan juga mungkin bisa langsung ditanyakan ke Repindo Jagad Raya yang menangani ekspornya, kalau kami hanya manufaktur yang memproduksi," kata Reiza.
Baca juga: Lihat AMMDes Dibuat Mini Mixer di IMX 2019 [VIDEO]
Sebelumnya Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika, juga mengatakan bila di Januari nanti akan ada tim dari Afrika datang untuk melakukan pengecekan terhadap unit AMMDes yang nantinya akan diekspor.
"Timnya Dangote akhir Januari ini akan mengecek tiga unit sample untuk dibawa ke sana," kata Putu.
Sedangkan untuk pengirimannya sendiri, menurut Putu akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun. Untuk tahun ini dan 2021 mendatang direncanakan akan ekspor sebanyak 1.000 unit.
"Mudah-mudahan tahun ini sama tahun depan itu bisa 1.000 (unit), bertahap, lima tahunlah," ujar Putu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.