Perlakuan keras terhadap ban juga bisa berakibat kerusakan. Jika berlangsung terus-menerus bukan tidak mungkin, ban akan pecah.
Misalnya sering digunakan untuk pengereman mendadak, melakukan manuver kasar, melaju di kecepatan terlalu tinggi, dan sebagainya.
Hal-hal seperti itu sering terjadi namun jarang disadari oleh pengguna. Sehingga kerap kali terabaikan dan membuat kondisi ban menjadi buruk lebih cepat dari yang seharusnya.
Baca juga: Begini Seharusnya Ketika Berkendara Mengalami Pecah Ban
Salah satu penyebab terjadinya pecah ban tidak lain adalah kondisi fisik ban itu sendiri. Misalnya ban sudah dalam aus atau tipis.
Contoh lain, ban yang di sela-sela alurnya terdapat kerikil kecil yang mengganjal. Jika hal itu didiamkan dalam waktu yang lama juga bisa merusak fisik ban.
Parahnya, jika kerusakan-kerusakan ini terakumulasi bisa menyebabkan ban pecah.
Modifikasi menjadi salah satu hobi yang banyak digemari oleh pencinta otomotif. Salah satu bagian yang sering mendapatkan sentuhan modifikasi adalah ban.
Pergantian ban jenis ban ini biasanya diiringi dengan pergantian model pelek. Padahal, memodifikasi bagian kaki-kaki tidak boleh dilakukan sembarangan.
Pasalnya, jika dilakukan tanpa memperhitungkan keamanan dan keselamatan bisa-bisa justru membahayakan pengemudi.
Seperti, mengganti diameter pelek tanpa mempertimbangkan kecepatan dan beban fisik kendaraan yang harus ditanggung. Akibatnya, beban ban juga akan tidak sesuai bisa pecah saat digunakan untuk berkendara.
Baca juga: Dua Penyakit yang Jadi Sebab Utama Pecah Ban di Jalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.