JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, telah mempersiapkan sejumlah strategi guna mengantisipasi potensi kepadatan sepanjang libur Natal dan Tahun Baru.
Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur, memprediksi bila kenaikan volume lalu lintas pada musim Natal dan Tahun baru saat ini akan mulai terjadi sejak 20 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020 mendatang.
"Dalam periode ini kami memperkirakan ada sekitar 4,7 juta kendaraan yang akan melakukan mudik dan balik libur Natal dan Tahun Baru. Angka ini naik 22 persen dari lalu lintas normal, atau naik 5,3 persen dari lalu lintas pada 2018 lalu," kata Subakti dalam keterangan resminya, Kamis (19/12/2019).
Baca juga: Siap-siap Macet, Mobil Pribadi Mendominasi Libur Natal dan Tahun Baru
Menurut Subakti, periode mudik Natal akan berlangsung selama empat hari, yakni mulai 20-24 Desember 2019. Namun demikian, untuk prediksi puncaknya akan terjadi pada Sabtu (21/12/2019) mendatang.
Sementara untuk mayoritas tujuan, Jasa Marga mengklaim bila masyarakat akan lebih banyak mengarah ke Bandung dengan perkiraan 51 persen. Sementara 49 persen lainnya, ke arah Jawa.
"Selama empat hari, sekitar 245.122 kendaraan akan menuju Bandung melalui Gerbang Tol Kalihurip Utama. Jumlah tersebut naik 58,74 persen dibandingkan lalu lintas normal yang sebanyak 154.419 kendaraan. Untuk arah Jawa kami prediksi 233.027 kendaraan melewati Gerbang Tol Cikampek Utama, naik 65,32 persen dari normal," kata Subakti.
Baca juga: Kebijakan Lalu Lintas Selama Masa Libur Natal dan Tahun Baru
Estimasi Jasa Marga sedikit berbeda dengan yang disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub Sugihardjo. Menutur dia, pada musim liburan Natal dan Tahun Baru akan didominasi pengguna mobil pribadi dengan mayoritas mengarah ke Cikampek.
"Untuk moda jalan, pergerakkan yang perlu diantisipasi 14-15 persen ke Tol Jagorawi menuju Puncak atau Sukabumi. Arah Merak sekitar 9 persen, lalu yang ke timur melintasi Cikampek menuju Jawa Tengah sampai Cirebon lalu Yogyakarta itu sekitar 69 persen. Cipularang sekitar 9 persen, dan mayoritas berangkat pagi hari," kata Sugihardjo.
Strategi
Untuk kelancaran transaksi pelayanan, Jasa Marga akan melakukan optimasi kapasitas transaksi di beberapa gerbang tol. Mulai dari Kalihurip Utama, Cikampek Utama, Palimanan Utama, Kalikangkung, Banyumanik, Waru Gunung, dan Kejapanan Utama.
Secara total, Jasa Marga akan mengoperasikan 325 unit mobile reader, jumlah tersebut dua kali lipat dari periode yang sama di 2018. Tak hanya itu, alat pendeteksi kendaran over load, yaitu weigh in motion (WIM) juga sudah ditempatkan di tiga lokasi, mulai dari ruas Semarang di Jembatan Kaligawe Km 18 A, ruas Surabaya Gempol KM 754+400B, dan ruas Jagorawi di Gerbang Tol Ciawi 2 KM 45B arah Jakarta.
Untuk strategi pelayanan lalu lintas, Jasa Marga telah melakukan banyak persiapan. Seperti pengaturan waktu operasi angkutan barang, mempercepat penanganan gangguan, optimalisasi kapasitas lajur dengan contraflow, monitoring distribusi beban lalu lintas melalui Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS) sebanyak 24 unit, percepatan distribusi informasi dengan penambahan Variable Message Signs (VMS) sebanyak 255 unit, 1.392 unit CCTV, dan 22 unit Smart CCTV.
Baca juga: Meski Bergelombang, Tol Layang Jakarta-Cikampek Diklaim Ramai Lancar
"Selain itu kami juga memiliki call center 24 jam, di nomor 14080 yang pada tahun ini telah menjadi one call center untuk seluruh jalan tol Jasa Marga. Jadi pengguna jalan tidak perlu menghafal banyak nomor untuk jalan tol yang berbeda," kata Subakti.
Untuk tempat peristirahatan, Jasa Marga juga sudah mengoperasikan 58 lokasi rest area yang terdiri dari 47 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) dilengkapi SPBU dan 11 Tempat Istrahat (TI) yang merupakan rest area tipe kecil tanpa SPBU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.